Selasa, 22 September 2009

PUISI KARYA SISWA-SISWI KELAS XI IPA 6 0910

Manusia sering memerlukan luapan emosi yang bergejolak dalam hati. Manusia butuh media penyaluran atau kompensasi cita rasanya tentang kisah kasih, derita hidup, dan asa hari depan. Bacalah karya kami ini di balik luapan renungan hati kami yang tertuang melalui rangkaian kata berirama dan bergaya bahasa, kata-kata nyata yang bernuansa bening lewat jiwa kami. Bila perlu umpatlah puisi kami agar kami bisa berkembang di kemudian hari. Pilihan kataku adalah pilihan jiwaku yang menyemangati hidup dan kehidupan ini.

55 komentar:

  1. Nama:amanda rizky
    Kelas:XI ipa 6
    Nomor absen:03

    Puisi I
    Tema:sindiran terhadap birokrasi

    Sindiran untuk Birokrasi Indonesia
    karya:Amanda Rizky/03

    Birokrasi
    Ingatkah akan diri?
    Membangun inspirasi
    Melanjutkan demokrasi
    Menciptakan aspirasi
    Demi bangsa yang suci
    Tapi semua hanya mimpi

    Dirimu yang menjanjikan
    Dan mencerminkan harapan
    Bagi bangsa
    Dengan janji menjijikan

    Birokrasi
    Semoga kau selalu sadar diri
    Bahwa kau hanyalah seorang diri yang tidak suci

    Palembang,30 September 2009


    Puisi 2
    Tema:cinta terhadap kalangan ekonomi kebawah

    Surat cinta pada pengemis
    Karya:Amanda Rizky/03
    Bajumu
    Yang selalu tampak lusuh
    Selalu nampak kusut
    Membuat hatiku pilu
    Kau selalu nampak lesu
    Saat duduk di pinggir depan rumahku

    Wajahmu
    Yang selalu nampak lesu
    Mengingatkanku
    Akan sebuah kain pel yang ada di lantai rumahku
    Menunggu
    Dan terus menunggu
    Sampai dating sebuah uang lusuh
    Selusuh dirimu

    Andaikan kau tahu
    Aku selalu memperhatikanmu
    Bagaimana bahagianya dirimu
    Saat menerima uang seribu
    Dari para orang kaya yang berduyun

    Semoga aku selalu bisa menatap wajahmu itu
    Wajah yang selalu membuat aku tersenyum
    Saat menatapmu
    Sudah membuat aku menjadi tentram
    Semoga kau menjadi orang yang paling beruntung
    Akan kudoakan itu.

    Palembang,30 September 2009

    BalasHapus
  2. Nama : Andre Hasiholan P.
    Kelas : XI IPA 6 / 05


    1. Sindiran Terhadap Birokrasi


    Jangan salahkan aku


    Aku hanya murid sekolah
    Uang sekolah yang melonjak tinggi
    Membuat hati menangis perih
    Yang aku bisa hanya menggigit jari
    Teman-temanku saling memamerkan diri
    Aku hanya menatap iri
    Dengan muka yang frustasi

    Jangan Salahkan Aku

    Di kelas
    Mencontek aku sudah biasa
    Menjadi keterampilan istimewa
    Setengah mati kukejar angka
    Menipu diri jadi sempurna
    Agar kelak aku dewasa
    Dengan mudah aku akan dapat harta
    Berupaya dengan segala cara
    Yang penting aku harus jadi kaya
    Itu juga sebuah cita-cita

    Jangan Salahkan Aku

    Kaulah yang mengajari
    Dalam perilaku sehari-hari
    Dengan perampokan yang bernama korupsi
    Dengan penipuan berganti monopoli
    Dengan pemaksaan berkedok biaya administrasi
    Dengan kriminal datang silih berganti

    Jangan Salahkan Aku

    Aku hanya meniru-niru
    Dalam tayangan sinetron
    Dalam film-film murahan
    Dalam CD-CD bajakan
    Dalam perilaku selebritis yang arogan

    Jangan salahkan aku

    Aku hanya mengikuti
    Dari pemerintahan negeri ini
    Dari perilaku pemimpin negeri
    Dari kebijakan-kebijakan menteri

    Jangan Salahkan Aku


    2. Cinta Terhadap Kalangan Menengah ke Bawah


    Aku dan Pengemis


    Langkah kakiku terayun
    Berhiaskan senyuman
    Bersama indahnya pagi
    Mencoba mengejar mentari

    Terhenti langkahku
    Sekejap hilang senyumku
    Sekejap merintih hatiku
    Terlihat jelas pengemis di depanku

    Di jalanan...
    Setiap kata yang teruntai hanya air mata
    Setiap hari tubuhmu dilelehkan mentari
    Tapi kadang dibekukan oleh hujan
    Menjinjing gunung dalam tiap kantong baju
    Dengan irama perut yang tak menentu
    Berselimutkan lembaran uang seribu

    Ku terdiam terpaku
    Pilu hatiku
    Terhanyut perasaanku
    Seraya berlalu
    Meninggalkan selembar uang seribu

    BalasHapus
  3. Tema : Puisi cinta terhadap lawan jenis.

    Sayang
    Karya : Sylvia Chandra / 43

    Sayang...
    Ketika kubuka dua mataku
    Kuingin selalu memandangmu
    Kuingin selalu didekatmu
    Kuingin selalu menemanimu

    Perhatianmu, sikapmu, kasih sayangmu..
    Membuatku tak ingin jauh darimu
    Membuatku nyaman didekatmu
    Tak ingin kujauh darimu
    Membuat hati ini semakin menyayangimu
    Membuat hati ini tak ingin melepaskanmu

    Kau perlakukan aku seperti putri
    Membuatku merasakan kebahagiaan
    Membuatku tak mau berpaling darimu
    Membuat hati ini tak tenang ketika tidak melihatmu
    Membuat hati ini gundah ketika tak tahu kabarmu

    Tetapi...
    Kenapa sekarang engkau menjauhiku?
    Kenapa sekarang engaku melupakanku?
    Apa salah yang kuperbuat, sayang?
    Aku hanya ingin selalu bersamamu

    Sedih rasanya hati ini
    Melihat apa yang kau perbuat
    Kau campakkan aku begitu saja
    Ketika aku sudah terlanjur sayang padamu

    Mengapa semua ini terjadi?
    Apa yang harus kuperbuat?
    Sedih rasa hati ini melihatmu begini
    Kini aku hanya bisa menyimpan semuanya sendiri
    Menunggu kepastian yang tak kunjung datang






    Tema : Puisi cinta terhadap Tanah Air.

    Tanah Airku
    Karya : Sylvia Chandra / 43

    Aku berdiri menatap dunia
    Melihat laut terpapar luas
    Melihat alam yang indah
    Melihat gagahnya bendera berkibar
    Melihat sumber daya yang maju
    Melihat eloknya tanah airku

    Perjuangan pahlawan yang tak sia-sia
    Terus maju menerjang yang ada demi tanah air ini
    Membuatku bangga akan memiliki tanah air ini
    Membuatku terus mau memperjuangkan tanah air ini

    Tanah Airku..
    Kau selalu membuat aku memujamu
    Cintaku padamu tak akan hilang
    Cintaku padamu tak akan pernah pudar

    Aku hanya manusia biasa
    Yang banyak melakukan kesalahan
    Tapi kini aku akan terus memperjuangakan tanah air ini
    Terus maju membuat negara yang indah

    Membuat orang lain kagum akan tanah airku
    Membuat tanah air ini lebih unggul dari yang lain
    Kapan semua ini dapat kulakukan?
    Walaupun aku tidak dapat melakukannya sekarang
    Kelak aku akan berusaha membuat lebih baik
    Aku tetap cinta tanah airku

    BalasHapus
  4. Puisi 1
    Tema: heroisme

    Tumpah Darah
    Karya: nicholas L.J. /34
    Negaraku
    Tanah air ku
    Disana ku bertumpu
    Tempat berlangsungnya hidupku
    Cintaku padamu
    Tertanam dalam hatiku

    Negaraku
    Cintaku
    Kau ku bela selalu
    Tak ada yang berani menurunkan mu
    Dengan darahku
    Ku bela selalu

    Tak peduli dengan nyawaku
    Tak peduli dengan jiwaku
    Tumpah darah ku
    Cucuran keringatku
    Hanya untuk mu

    Cintai negaraku
    Negaraku merah putih ku



    Puisi 2
    Tema: dekandasi moral

    Gila Harta
    Karya: nicholas
    Duniaku
    Penuh dengan manusia tak bermoral
    Ketamakan
    Keserakahan
    Keburukan
    Mengotori duniaku

    Dunia telah hancur
    Dipenuhi manusia tak beradab
    Gila harta
    Yang membanggakan dirinya
    Hanya bermodalkan harta yang bukan milik nya
    Tanpa moral
    Tanpa jiwa

    Korupsi
    Makan harta rakyat kecil
    Hanya perduli harta harta dan harta

    Manusia sebangsaku
    Bentuk lah moralmu
    Semangati dirimu
    Kasih sayang memenuhi mu.
    Untuk negaraku
    Untuk sesama mu
    Membangun dunia baru

    BalasHapus
  5. Nama: Sandy
    Kelas : XI IPA 6
    No. Absen : 39

    Puisi 1
    Tema : Dekadensi moral

    KEGUNDAHAN BATIN

    Pagi ini aku bangun kembali
    Kuratapi pahitnya lagi
    Hari - hari tanpa yang menemani
    Serasa berhenti dalam nadi

    Ku muak dengan semua ini
    Menanti dan terus menanti
    Tanpa tahu yang kan terjadi
    Hanya menangis dalam hati

    Ku bingung dengan semua ini
    Tak tahu yang harus kupilih
    Tak tahu yang harus kuyakini
    tak tahu yang harus kupercayai

    Lebih baik aku pergi
    Meninggalkan semua perih
    Kuharap suatu saat nanti
    Semua ini akan berhenti


    Puisi 2
    Tema : Heroisme

    PERJUANGAN-KU


    Mengapa dengan hidupku...?
    Darah disekelilingku
    Ku tak dapat mengendalikan diriku
    Dengan semua kenyataan hidupku

    Maju selangkah telah mempertegas keyakinanku
    Ku berjuang bukan untuk diriku
    Melainkan untuk bangsaku,
    Untuk negaraku, dan untuk tanah airku

    Tanpa sadar, terasa kaku
    Kulihat sebilah pedang menembus tubuhku
    Sesak... sesak terasa di dalam dadaku
    Seakan menghentikan aliran waktu

    Aku kalah dalam perjuangan hidupku
    Angin seakan mencabik - cabik kepercayaanku
    Namun ada satu keberhasilan dalam hidupku
    Aku mampu melawan sesuatu yang tak bisa kulawan

    BalasHapus
  6. Nama: Nicholas
    Kelas: xip 6
    No absen: 34

    Puisi 1
    Tema: heroisme

    Tumpah Darah
    Karya: nicholas L.J. /34
    Negaraku
    Tanah air ku
    Disana ku bertumpu
    Tempat berlangsungnya hidupku
    Cintaku padamu
    Tertanam dalam hatiku

    Negaraku
    Cintaku
    Kau ku bela selalu
    Tak ada yang berani menurunkan mu
    Dengan darahku
    Ku bela selalu

    Tak peduli dengan nyawaku
    Tak peduli dengan jiwaku
    Tumpah darah ku
    Cucuran keringatku
    Hanya untuk mu

    Cintai negaraku
    Negaraku merah putih ku



    Puisi 2
    Tema: dekandasi moral

    Gila Harta
    Karya: Nicholas / 34
    Duniaku
    Penuh dengan manusia tak bermoral
    Ketamakan
    Keserakahan
    Keburukan
    Mengotori duniaku

    Dunia telah hancur
    Dipenuhi manusia tak beradab
    Gila harta
    Yang membanggakan dirinya
    Hanya bermodalkan harta yang bukan milik nya
    Tanpa moral
    Tanpa jiwa

    Korupsi
    Makan harta rakyat kecil
    Hanya perduli harta harta dan harta

    Manusia sebangsaku
    Bentuk lah moralmu
    Semangati dirimu
    Kasih sayang memenuhi mu.
    Untuk negaraku
    Untuk sesama mu
    Membangun dunia baru

    BalasHapus
  7. Tema : Sindiran terhadap Birokrasi

    SILUMAN BIROKRASI
    karya : Anantya D.S.

    Inilah birokrasi negaraku
    Membentuk sebuah piramida
    Klasifikasikan tingkatan yang ada
    Hanya untuk hidupkan siluman sudah berada

    Kuketahui siluman birokrasiku
    Yang suka menghambat waktu
    Siluman itu…
    Terlalu berkreasi
    Membuat banyak aksi
    Hingga aku hanya tersaksi

    Kuperkenalkan lagi siluman birokrasiku
    Yang suka menerbangkan uangku
    Lagi lagi, siluman itu…
    Mengambil jatah nasi
    Katanya demi waktu yang pasti
    Tapi tak juga buatku asri
    Justru basi !

    Seperti melewati batu tuk lewati hantu hantu itu
    Itu menghambat langkahku
    Mempersulit jalanku
    Tapi hasilnya, apa lebih baku?

    Ahh…. Terlalu lama terlalu lambat
    Hasilnya pun sama aktifitasku sudah terhambat !!

    ****

    Tema : Cinta terhadap kalangan ekonomi menengah kebawah

    PENGEMIS BERBAU AMIS
    karya : Anantya D.S.

    Langkah peminta kecil berdayun
    Dengan bau amisnya bergerombolan berduyun duyun
    Menghampiri kalangan yang sedang berayunkan kesejukan

    Siang itu yang aku tahu
    Sangat terik dan menyengat
    Hingga rintihan terdengar samar
    Sampai sering terabaikan

    Rintihan itu berasal dari sebuah kisah
    Kisah yang dirangkai dari sebuah untaian tragis dan malangnya nasib kurangnya kasih
    Dengan penuh senyuman menyanyikan sebuah lagu dan bunyikan krincing
    Hangat terdengar pilunya tak kalah hangatnya yang menahan lapar sambil menghitung kancing

    Demi sesuap nasi malam ini
    yang sering kau buang bagai tak berarti
    Kau katakan lapar, ia mengerti
    Kau katakan kenyang, ia tak menguasai sampai mati !

    Wahai orang beruang, jangan pernah kau anggap mereka kumpulan terbuang
    Goyahkanlah hati tuk berbagi kawan !
    Jangan terus menghujat dan melawan…………….

    BalasHapus
  8. Nama : Syelvi Alexander
    Kelas : XI IPA 6
    Nomor absen : 42

    Puisi 1
    Tema : Cinta Tanah Air

    Rumahku Indonesia
    karya : Syelvi Alexander

    Bumi Nusantara
    keindahanmu tiada tara
    Bumi nan elok dan subur
    kebanggaan tak akan lebur
    Tanah hijau terbentang
    dari Merauke hingga Sabang

    Kibaran Sang Merah Putih
    perjuangan kesatriamu tanpa letih
    Indonesia pusaka
    walau kami sudah merdeka
    tak akan kami biarkan engkau terluka

    Walau berbeda budaya dan suku
    kami berusaha bersatu padu
    Engkau tempat lahir dan hidup kami
    hingga akhir hayat kami

    Puisi 2
    Tema : Cinta Kepada Lawan Jenis

    Cinta Sepihak
    karya : Syelvi Alexander

    Bagai jarum terhambur
    menembus kalbu yang hancur
    Melihat permata hatiku menghilang jauh
    serasa tubuhku menjadi lumpuh
    Ingin membuka lembaran lama
    namun harapan telah pupus
    Sang waktu telah berjalan
    dan engkau tak mungkin kembali

    Menatap wajahmu
    hal terindah dalam hidupku
    Walau tak dapat menyentuhmu
    namun cintaku selalu untukmu
    Tak ingin ku lepas genggamanmu
    saat kau mengenggam jemari tanganku
    walau ku tahu engkau akan melepasnya
    sungguh di dalam lubuk hatiku aku tak rela

    Bayanganmu....
    tak akan hilang dalam kalbuku
    Tajamnya tatapan matamu
    membuatku terbius cinta

    Hari demi hari
    ku lewati dengan kepedihan
    Karna cintaku yang sepihak
    yang tak terungkapkan dengan kata-kata

    BalasHapus
  9. nama : Stefanny Hutanijaya
    Kelas : XI IPA 6
    No : 41

    Puisi 1
    tema : Puisi cinta kepada lawan jenis

    365 Hari dan Aku Cinta Padamu

    365 hari yang lalu
    Dengan setangkai mawar merah di tangan kananmu
    Dengan mimik yang tersipu malu,
    Dan menatap lemah mataku
    Seakan takut menhadapiku
    ... 3 kata terucap darimu
    Sangat singkat dan kaku
    Yang mungkin takkan menguras waktu
    Namun indah bagiku,
    Aku terdiam membisu
    seakan tak paham semua itu,
    lalu kuanggukkan kepalaku
    Seraya menjawab "YA" padamu.
    Kini biar ku ulang ucapanmu,
    yang sangat singkat dan kaku itu,
    yang bahkan tak menguras waktu,
    namun, takkan hilang di relung waktu,
    cukup 3 kata itu
    "AKU CINTA PADAMU"
    sejak 365 hari yang telah berlalu itu.

    Puisi 2
    tema : puisi cinta terhadap tanah air

    Bangsaku Indonesia

    Bangsaku Indonesia
    Yang kucinta dan kupuja
    Yang kaya akan seni budaya
    Dan yang damai dan sejahtera

    Tak akan pernah kubiarkan
    Indonesia di hancurkan
    Oleh komplotan "BINATANG" hina
    Yang gila akan harta

    Jayalah Indonesia
    Jangan takut kau merdeka
    Kumandangkanlah!
    Serukanlah!
    dan Teriakanlah!
    MERDEKA!!!
    Di Tanah Air Indonesia

    Bersatulah Indonesia
    Melawan para penjajah
    Karna kau lah Indonesia
    Yang damai dan sejahtera.

    BalasHapus
  10. Nama: Janeva Septiana Sihombing
    Kelas: XI IPA 6
    No: 27

    1.Tema puisi: Kecintaan Terhadap Budaya Bangsa

    HILANG

    Semua orang mulai bergeming
    Ketika harta yang tak ternilai itu akan pergi
    mengerahkan segenap tenaga untuk berjuang mendapatkannya kembali
    Keelokan gemulai jari
    sentuhan lembut alunan lagu
    dan nikmatnya panganan sudah direbut tanpa berkeringat
    Tak ada yang mampu menyingkap
    Ketika yang elok itu ada, menolehpun enggan
    Selalu mengangkat dagu, sombong
    Seakan itu bukanlah sesuatu yang berharga
    Ketika hilang....
    Ujung rambutpun ikut berteriak,protes memintanya kembali
    Dan....
    akankah mereka terus menggerogoti seluruh hasil buah pikiran ibu pertiwi?
    Kaki ini hanya bisa bergetar
    tangan hanya bisa basah berkeringat
    otak hanya bisa bergetah penyesalan
    Mata berkaca, dan berair
    Namun, janganlah tali jalinan yang sudah kokoh terkikis oleh airmata penyesalan....

    2.Tema puisi: kepedulian Terhadap Lingkungan

    MIMPI

    Aku duduk sendiri bersimpuh dengan angin dan hembusan nafasku
    Makin lama makin erat kurasa dekapan angin barat
    Beriak gelombang hati ini
    Melihat indahnya pesona tanah air
    Semuanya hijau,membangkitkan semangat yang ada untuk teru bertahan hidup
    Lautnya biru, tersirat ketenangan
    kala menatap percikan gelombang
    sungainya, mengalir deras
    Membuatku terpacu untuk berjuang tanpa henti
    Namun, itu hanyalah pandanganku dulu
    Jauh,saat aku masih kanak-kanak
    Sekarang....
    Makhluk hijau itu sudah berubah menjadi coklat dan hitam,mati
    Tak ada lagi yang mampu membantuku menata emosi yang ada
    Laut yang biru...
    yang dahulu selalu memberi ketenangan setiap melihat percikannya
    Kini, telah berubah menjadi kegaduhan
    kedukaan....
    Sungai yang deras mengalir
    Kini hanya bisa tertahan di ilir, karena sisa-sisa manusia
    Membuat semuanya tak enak
    Hanya ada bau busuk dan penyaki
    Dimana tanah airku yang dulu
    Yang mampu menimbun semangat
    yang mampu menggetarkan hat
    Berapa kepala yang mampu memulihkan semuanya?
    Akupun selalu teringat akan perihnya bola dunia
    Mungkin ia merasa, bahwa tubuhnya kini tak bulat lagi
    Akankah tak ada lagi bola dunia?
    Aku hanya bisa merasakan indahnya pemandangan
    sejuknya udara dan hengatnya mentari
    Ketika aku mulai berbaring, dan memejamkan kedua mataku...

    BalasHapus
  11. PUISI I
    TEMA : Sindiran Terhadap Birokasi

    Janji Palsu

    Oleh: Andrianus Effendy
    XI IPA 6/ 06

    Birokasi namamu
    Janji indah di mulutmu
    Kata kata manis menurutmu
    Semua demi kami katamu

    Tak pernah sedikitpun ditepati
    Semua hanya untuk mendapat simpati
    Harapan yang semula hak kami
    Hanya menjadi angin lalu di hati

    Sungguh kau mengikari
    Semua janji yang telah terukir
    Janji yang katamu akan ditepati
    Tapi semua tinggalah sepi

    Keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, katamu
    Akan segera didapatkan
    Sampai sekarang hati tetap menunggu
    Semua janji dan harapan

    Sungguh kau penipu
    Mengikari semua janjimu
    Hanya demi egomu
    Kau berikan janji palsu

    Kau tak layak begitu
    Menipu masyarakatmu
    Kaw melakukan itu
    Kau memberikan kami janji palsu

    Janji seorang penipu
    Kepada orang yang percaya padamu
    Janji yang palsu
    Yang menghancurkan harapan bangsamu













    PUISI II
    TEMA : Cinta Terhadap Kalangan Ekonomi Menengah ke Bawah

    Semangat Seorang Pengemis

    Oleh : Andrianus Effendy
    XI IPA 6 / 06

    Mentari pagi muncul di balik embun
    Seakan menyinari langkahmu
    Langkah yang lemah dan lesu
    Karena tak makan sedikitpun

    Melihatmu dari belakang
    Seakan membawa sekarung karang
    Walau ragamu lelah
    Tapi kau tetap kuat

    Walau hanya sekedar uang seribu
    Dari seorang yang mengasihanimu
    Bagimu berharga sekali benda itu
    Membuat hatiku pilu

    Dirimu yang terlihat kusut
    Dengan pakain lusuh
    Yang membuat hatiku pilu
    Begitu sangat kasihan dirimu

    Ingin ku membantu
    Tapi ku takut tak mampu
    Walau hanya seribu
    Akan kuberikan untukmu

    Sungguh ku terenyuh melihatmu
    Semangat tinggi dari dirimu
    Hanya untuk mencari sesup nasi untukmu
    Sudah membuatku berdecak kagum

    Mentari tepat di atas kepalamu
    Seakan membakar tubuhmu
    Tapi semangatmu
    Tetap berkobar di hatimu

    Ingin ku sepertimu
    Yang selalu kuat di kondisi apapun
    Dengan semangatmu
    Akan ku jalani hidupku

    BalasHapus
  12. Nama : Chrisella
    Kelas / Absen : XI IPA 6 / 11

    Tema : Patriotisme

    Pahlawan Adalah Kita Semua

    Gemuruh nasionalisme selalu bergema
    bersama tajamnya senjata dan teriakan suara
    saat upacara dilaksanakan bersama
    namun benarkah rasa nasionalisme mencair
    ketika pegawai pajak mengetuk pintu pagar rumah
    tanpa kita bisa sembunyi darinya

    Teriakan nasionalisme selalu memekakkan telinga
    saat kemenangan di depan wajah
    dipestakan dengan meriah
    namun rasa nasionalisme menguap
    saat kekalahan menjadi kenyataan
    yang harus kita telan bersama-sama

    Adakah cerita pahlawan
    selalu mengisahkan keperkasaan
    adakah cerita pahlawan
    selalu memberikan kemenangan
    yang kutahu
    pahlawan adalah manusia biasa
    bukanlah dewa yang harus selalu menang dalam segalanya

    Pahlawan adalah kita semua
    yang membuang sampah pada tempatnya
    saat orang-orang sembarangan membuangnya
    pahlawan adalah kita semua
    yang rela menunggu lampu merah
    saat orang-orang menyerobotnya
    pahlawan adalah kita semua
    yang memakai air seperlunya
    saat orang-orang berlomba mengurasnya

    Pahlawan adalah kita semua
    yang menahan hati dari kemunafikan dunia
    dari mereka-mereka yang memperdaya kekayaan negeri ini
    pahlawan adalah kita semua
    yang mau merapatkan tangan
    bersama-sama memperjuangkan tekad
    mendengarkan bisikan nurani yang suci
    maju terus tanpa henti

    Tema : Religi

    Cintaku hanya untuk - Mu

    Aku hanya ingin berbaring di sebelah - Mu
    aku percaya
    Engkau kelihatan sangat indah malam ini
    mata – Mu memancarkan kesuciaan
    tangan – Mu memberi kehidupan
    ribuan orang tak mengerti apa maksudku
    itu karena mereka tidak tahu
    apa yang sedang ku ungkapkan dari dalam hati

    Aku hanya ingin menyentuh – Mu
    memegang dan merasakan kehangatan –Mu
    aku membutuhkan –Mu
    Tuhan , aku memerlukan -Mu
    aku sungguh mencintai-Mu

    Tiupan angin mengiring berjalannya waktu
    aku mendengar suara panggilan – Mu
    aku akan menyambut – Mu
    dengan bisikan di pagi hari
    kasih kita adalah abadi
    dan Surga tersenyum ketika Engkau datang menghampiriku

    Engkau tau yang ku rasakan
    ini suatu hal yang tidak dapat disalahkan
    aku sungguh bangga untuk mengatakan
    aku mencintai –Mu
    cinta – Mu membawaku terbang tinggi
    untuk terus selalu berjalan bersama –Mu
    sekarang dan selamanya
    cinta kita adalah semua jawaban

    BalasHapus
  13. Nama : Rio Wijaya
    Kelas/absen : XIP6/38

    Puisi 1
    Tema :Heroisme

    Semangat Perjuangan

    Jiwamu bak pahlawan
    Hatimu bagaikan sinar rembulan
    Sikapmu penuh teladan
    Semangatmu menuntun kebenaran

    Pantang menyerah selalu melekat
    Putus asa pun disikat
    Keberanian mencekam bagai kilat
    Sampai meretak cermin coklat

    Peranmu sangat mulia
    Menjadikan orang lebih berguna
    Perjuangan harus tiada henti
    Sampai menembus dinding keberhasilan

    Ku berharap...
    Engkau selalu menuntunku
    Menemaniku...
    Menyertaiku...
    Oh...semangat perjuangan...


    Puisi 2
    Tema : Dekadensi Moral

    Obat Terlarang

    Pengaruhmu sungguh memikat
    Bagaikan emas yang bertaburan
    Sekedar hanya mengecap
    Pahit sudah kehidupan

    Semua hal ditinggalkan
    Saat engkau menyengat kami
    Tidak ada pilihan lain
    Resiko pun kami pegang

    Ajakanmu...
    Bentukmu...
    Rasamu...
    Dan segalanya...
    Harus dihancurkan...
    Sama saat engkau hancurkan moralku

    Kenanganmu sulit dilupakan
    Dari yang terburuk hingga paling buruk
    Sampai kebaikan menjadi keaiban
    Sampai masa depan berada di puncak
    Sampai nyawa di ujung tanduk

    BalasHapus
  14. Nama : Yonathan Kurniawan Hasan
    Kelas : XI P 6
    No. Absen : 45


    Puisi : 1
    Tema : Puisi Cinta kepada lawan jenis

    Apakah itu Cinta sejati?


    Cinta sejati datang bukan dari harta
    Cinta sejati datang bukan dari rupa semata
    Cinta sejati datang bukan dari kebetulan
    Melainkan cinta itu datang dari lubuk hati
    Sebuah cinta yang tak mungkin di pungkiri

    Cinta engkau mengalir apa adanya,
    Bagai ombak yang terus berayun – ayun tanpa henti
    Cinta,
    Engkau selalu menghantui semua sudut dalam hatiku
    Tak mampu kulewati sedetik pun tanpa cinta

    Tanpa cinta apalah arti sebuah hidup
    Memendam rasa cinta yang terpendam

    Tak dapatku ungkapkan dengan rangkaian kata
    Tetapi hanya sebutir cintalah dapat menumbuhkan
    serpihan harapan tlah lama menghilang

    Kupejamkan mataku sejenak
    Hanya untukmu
    Memberi kenyataan dalam khayalan
    Tuk bisa milikimu cinta

    Cinta adalah pengorbanan,
    meskipun sangat menyakitkan
    Demi cinta sejati,
    Tak apalah aku relakan hatiku ,kehidupanku, bahkan nyawaku
    sekalipun

    Dalam rindu yang t’lah lama terpendam
    Sabar menanti kekasih hati
    Indahnya cinta yang mulai bersemi
    Kini tak dapat kurasakan lagi

    Biarlah tulusnya cinta,
    Putihnya hati,
    Sucinya kasih,
    Kan abadi dalam cinta sejati



    Nama : Yonathan Kurniawan Hasan
    Kelas : XI P 6
    No. Absen : 45

    Puisi : 2
    Tema : Puisi Cinta terhadap tanah air


    Indahnya Indonesiaku



    Langit biru terhampar luas di udara
    Burung – burung berkicau merdu
    Lautan biru yang banyak menyimpan kekayaan alam
    dan pantai pasir putih berkilauan cahaya permata

    Kutemukan tempat terindah yang pernah ku diami
    Negeri indah terbentang luas kehijauan alam
    Gunung – gunung nan kokoh berhadapan cakrawala
    Angin mengikuti derainya udara di malam senja

    Inilah negeriku...
    Kampung halamanku yang selalu kubanggakan

    Sejuk udara dingin yang kurasakan melalui pegunungan
    bahkan puncak telah kulewati
    Kehangatan penyambutan lautan pada pantai
    Mengajak berbagai bangsa dari negeri lainnya untuk datang

    Indahnya hati tatkala kita menjaga dan merawatnya
    Tapi kebusukan hati akan memudarkan setitik keindahan
    Pepohonan, hewan tersenyum menyambut sejuknya embun pagi
    Senangnya hati bilamana kita melindungi mereka

    Setetes embun kini tlah bebas
    menemukan dahannya
    sebarkan kesejukan
    berbagi kepada siapapun yang ditemuinya

    Alam ria menyambut datangnya pagi
    Tatkala bunga bermekaran dengan indahnya
    Wahai cakrawala yang selalu menyinari hatiku
    Tatkala negeriku berlimpah hasil alamnya
    Tidak sia-sia hasil peluh penduduk desa

    Negeri ini adalah negeriku
    Kampung halamanku
    Yang keindahannya tak ternilai
    Aku bangga akan negeriku Indonesiaku..

    BalasHapus
  15. Tema: Puisi cinta terhadap lawan jenis

    Dia
    Karya: Yovan Saputra Lie/46

    Dia…
    Indah bagaikan bunga
    Cerah bagaikan langit
    Bagaikan bidadari di hidupku

    Dia...
    Pandangannya memancarkan sinar
    Senyumnya manis seperti madu
    Suaranya merdu bagaikan kicauan burung
    Membuat hatiku bedegup kencang

    Karena dia...
    Hidupku terasa lebih bermakna
    Seperti memiliki nyawa lebih
    Aku ingin dia selalu disisiku
    Dan hanya untukku

    Tak butuh waktu lama tuk cintai dia
    Cinta itu berasal dari lubuk hati terdalam
    Dan hanya dia yang bisa membuat cintaku luluh
    Ku senang bila dia terus bersamaku
    Semua terasa indah bila bersama dia

    Dia...
    Bagaikan hidup dan matiku
    Bagaikan bintang di surga
    Hanya dia yang bisa membuatku tenang dan damai

    Ku cinta dia sedari dulu
    Ku berharap dia jadi milikku
    Atau mungkin dia memang tercipta untukku
    Ku ingin dia hingga akhir waktuku










    Tema: Puisi cinta terhadap Tanah Air

    Negeriku
    Karya: Yovan Saputra Lie/46

    Negeriku...
    Aku dilahirkan disini
    Aku dirawat dan dibesarkan disini
    Aku mendapat pendidikan disini
    Semua kudapatkan dan kulakukan disini
    Mungkin matipun aku akan disini

    Negeriku...
    Laut milikmu terbentang luas
    Sumber dayamu berlimpah ruah
    Alam milikmu indah melebihi segalanya
    Cerahmu melebihi bintang

    Kau adalah kebanggaan tersendiri bagiku
    Kan kubuat semua orang bangga padamu
    Takkan kubiarkan orang lain mengambil milikmu
    Dan kan kuperjuangkan kau hingga akhir hayatku

    Semua itu kan kulakukan hanya untukmu
    Semua itu kan kuusahakan hanya untukmu
    Walaupun ku hanya manusia biasa
    Yang tak berdaya menghadapi kesulitan demi kesulitan

    Tapi mulai sekarang semua itu kan kuperjuangkan
    Kulakukan semata hanya untukmu
    Kuharap bendera merah putih milikmu terus berkibar selamanya
    Karena kucinta kau negeriku

    BalasHapus
  16. Nama:Christian Triputra
    Kelas/No absen:XIP6/12

    Puisi 1
    Tema:patriotisme

    Merdeka!!

    Merdeka itu bebas!
    Bebas dari segalah masalah yang menimpa
    Bebas dari segalah penjajah yang mennindas
    Bebas dari segalah kebodohan yang ada

    Merdeka itu karena ada pahlawan!
    Pahlawan itu memiliki jiwa seorang patriot
    Pahlawan itu tidak boleh dilupakan
    Pahlawan itu tidak kenal rasa takut

    Merdeka itu adalah kita
    Kita yang harus mengembangkan negara
    Kita yang harus memajukan bangsa
    Kita yang harus mempertahankan kemerdakaan bangsa
    Karena kita adalah masa depan bangsa!



    Tema:Realigi

    Mencari arti hidup

    Apa arti hidup
    Di dalam sebuah kehidupan terdapat kesedihan
    Di dalam sebuah kehidupan terdapat kesenangan
    Apa yang sebenarnya kita dapatkan dalam hidup

    Di dalam hidup lebih banyak ku rasakan kesedihan
    Di dalam hiduplebih banyak ku berbuat dosa
    Untuk apa hidup jika kurang mersakan kebahagiaan
    Untuk apa hidup jika suatu hari nanti ke neraka

    Telah banyak ku sampaikan doaku kepadanya
    Kepadanya yang telah memberikan aku hidup
    Tapi aku masih ragu akan kehadirannya
    Tuhan berilah aku petunjuk hidup

    BalasHapus
  17. Tema Puisi : Tingkat Dekadensi Moral


    Pertanyaan kami padamu,Hai Negeriku
    Karya : Maya Puspita Sari / 31


    Negeriku, disini kami berjanji untuk bersatu
    disini kami berjanji untuk berpadu
    Disini kami berjanji untuk saling membantu
    melupakan perbedaan ras, agama dan suku

    Namun sekarang,
    mengapa bumi ini tak lagi gembira
    mengapa tanah ini tak lagi indah
    mengapa negara ini porak poranda
    mengapa manusiamu hanya berebut kekuasaan dan harta

    Bagaimana nasib para pemuda pengangguran?
    Ia jatuh ke dalam kolusi dan nepotisme yang tak berakhir
    Ia letih untuk menggapai nasib baik di negara ini
    Ia putus asa untuk mencari tempat bekerja

    Bagaimana pula nasib sang koruptor?
    Ia bahagia di atas penderitaan kaum miskin
    Ia terbuai dari uang banyak orang
    Ia senang dalam kemelaratan orang banyak

    Apakah masih ada keadilan di negeri ini?
    Di manakah moral para pepimpin bangsa,
    Ketika mereka melihat kepedihan ada diantara negeri ini?
    Mereka hanya membuai kata-kata manis tanpa membantu

    Namun,
    kami disini masih berharap
    kami disini masih berdoa
    agar negeriku ini dapat kembali merdeka
    seperti dahulu kala



    Tema Puisi :Heroisme

    Bangkitlah Pemuda-Pemudi
    Karya: Maya Puspita Sari / 31

    Bangkitlah wahai pemuda-pemudi Indonesia
    Engkaulah tumpuan bangsa ini
    Engkaulah harapan bangsa ini
    Besar tanggung jawabmu bagi nusa dan bangsa ini

    Maju hadapi dunia ini wahai anak muda
    Tunjukkan identitas kita sebagai anak Indonesia
    Rebut mata dunia ini
    Supaya mereka tahu siapa anak Indonesia

    Tunjukkan semangat kalian yang menyala-nyala
    Semangat yang tak pernah habis dimakan waktu
    Bagikan itu pada semua orang
    Supaya dunia tahu Indonesia yang sesungguhnya

    Berikan segala kekuatanmu bagi bangsa ini
    Tanamkanlah semangat yang membara dalam hatimu
    Semangat untuk selalu maju bagi negeri ini
    Bangkitlah muda-mudi Indonesia

    BalasHapus
  18. Tema : Patriotisme / Tanggung Jawab terhadap Nusa dan Bangsa Terutama untuk 50 Tahun ke Depan

    Karya : Fifin Sunarlie / 17

    Masa Depan Indonesia

    Negara tercinta
    Apakah yang harus kami perbuat untuk membangunmu negara tercinta?
    Sebagai generasi muda
    Sudah sepatutunya kami berjuang demi nusa dan bangsa

    Kami bertanggung jawab atasmu, Negara Kesatuan
    Dan juga rela berjuang dan berkorban
    Karena engkau terlahir dari sebuah perjuangan yang melelahkan
    Sekaligus perjuangannya besar hingga memerlukan titik darah penghabisan

    Maka dari itu, tidak sia-sialah perjuangan para pahlawan
    Yang telah memerdekakanmu, Indonesia
    Dari segerombolan tangan yang menginginkan Negara Indonesia
    Karena kekayaannya yang berlimpah dan keragaman budaya

    Tanggung jawab adalah tugas kami sebagai generasi penerus
    Untuk terus menjaga Negara Indonesia agar tidak dirampas
    Kami juga berusaha memelihara warisan budaya agar tidak terkikis
    Serta kami selalu bersikap tanggung jawab dan patriotisme sebagai anak bangsa

    Demi membangun Negara Indonesia untuk 50 yang akan datang
    Segala upaya telah dilakukan mulai dari sekarang
    Niscaya Negara Indonesia akan menjadi sebuah negara yang dapat bebas melayang
    Terbang tinggi untuk menggapai cita-cita yang ditunggu-tunggu masyarakat sekarang















    Tema : Religi

    Karya : Fifin Sunarlie / 17

    Kehendak Tuhan

    Di kala kami merasa bahagia
    Kami tidak pernah mengingat-Mu untuk berdoa
    Kami hanya sibuk dengan masalah duniawi saja
    Hanya mengejar materi untuk kepuasan semata

    Tanpa pernah kami berpikir bahwa Engkaulah yang Maha Pencipta
    Yang menciptakan langit dan bumi serta manusia
    Kami lupa bahwa segalanya ada pada kehendak-Mu, Tuhan Maha Penguasa
    Kami juga lupa bahwa Engkau adalah Tuhan Maha segalannya

    Untuk itulah Engkau mengingatkan kami dengan teguran-Mu
    Berupa bencana alam yang diberikan oleh Engkau
    Kini setelah bencana itu terjadi kami sadar akan keberadaan-Mu
    Yang selama ini telah kami tinggalkan tanpa pernah ingat untuk berdoa dan bersyukur pada-Mu

    Setelah semuanya terjadi
    Kami sadar betul bahwa sudah sepatutunya perintah-Mu kami taati
    Dan kami tahu betul bahwa Engkau menginginkan yang terbaik untuk kami
    Engkau tidak pernah memberikan cobaan di luar kemampuan hambanya seperti kami ini

    BalasHapus
  19. Nama : Amalia Virgita
    Kelas : XI IPA 6
    No. absen : 02

    Tema 1 : Sindiran terhadap birokrasi.

    Penjahat Ulung

    Demi kesejahteraan rakyat
    Demi kemakmuran rakyat
    Demi kepentingan rakyat
    Semua demi rakyat...
    Itu janji manismu,
    yang kau patri di hati kami...

    Tapi kini,
    seiring berjalannya waktu..
    lambat laun, semua pun berubah

    Janji-janji manis yang dulu kau lontarkan,
    kini tinggallah bualan semata
    Rakyat yang dulu kau utamakan,
    kini hanya kau pandang sebelah mata

    Tak ada kesejahteraan rakyat...
    Tak ada kemakmuran rakyat...
    Yang ada hanyalah,
    perilaku-perilaku kotormu..
    serta uang-uang panasmu..

    Masihkah kau ingat??
    Kau, seorang yang dipercaya rakyat,
    dan dipilih rakyat..
    membawa setumpuk amanah,
    memperjuangkan hak-hak rakyat..

    Tapi, penyalahgunaan kekuasaan,
    tanpa perasaan..
    seolah menjadi santapanmu sehari-hari..
    tanpa memikirkan nasib bangsa ini dikemudian hari..






    Tema 2 : Cinta terhadap kalangan menengah ke bawah.

    Derita Orang Kecil

    Lunglai dan gontai langkahmu,
    menyisiri setiap daratan..
    mengais sedikit rejeki,
    demi sesuap nasi..
    membuat aku terhenyak,
    terdiam membisu..

    Hatiku yang slama ini membeku,
    kini telah mencair..
    Mataku yang slama ini terpejam,
    kini telah terbuka lebar..

    Peluh perjuanganmu..
    demi bertahan hidup,
    melawan kejamnya dunia..
    sepatutnya tuk dihargai

    Tapi,
    ketika jerit tangismu
    memecah sunyi di gedung-gedung bertingkat
    seakan tak dihiraukan
    oleh para elite itu

    Bukan belas kasihan yang kau dapat,
    melainkan caci maki yang pedas,
    yang begitu menyayat hati...

    Ingin rasanya aku berontak
    dan bilang mereka tak punya hati
    Kau yang seharusnya dilindungi
    malah disakiti..

    Begitulah rona kehidupan,
    yang sungguh memilukan..
    Tapi kau harus tegar, dan
    menggapai apa yang kau harapkan...

    BalasHapus
  20. Balada Seorang Pengemis
    (Puisi Cinta Kalangan Ekonomi Menengah Ke Bawah)


    Setiap hari aku melihatmu
    Kumpulan orang-orang tak mampu
    Setiap hari menanti sesuatu
    Yang hasilnya tak tentu

    Penghuni sudut yang sepi di ujung jalan
    Memeluk lutut dalam kesepian
    Di gubuk sempit merenda cerita kelam
    Merenungi hari-hari yang suram

    Tak ada seorang pun yang peduli
    Tak ada seorang pun yang memberi
    Walau pun ia telah sabar menanti
    Bahkan sampai berhari-hari

    Laskar pengemis jalanan dari tepi bumi
    Tak menyerah akan apa yang mereka hadapi
    Menanti orang yang akan memberi
    Memberikan sesuatu yang berarti

    Ingin rasanya ku berbagi
    Berbagi derita yang kau hadapi
    Ingin rasanya ku peduli
    Akan cobaan yang kau alami




    Rahasia Pemerintah
    (Puisi Sindiran Terhadap Birokrasi)



    Apa ada yang tahu kerja pengadilan
    Kalau mengangani kasus pembunuhan
    Asal tersangka ada uang di tangan
    Bisa-bisa tidak jadi ditahan

    Apa ada yang tahu kerja wakil rakyat
    Yang katanya menyalurkan aspirasi masyarakat
    Tapi tiap hari menyengsarakan rakyat
    Kumpulan orang-orang laknat dan bejat

    Apa ada yang tahu kerja birokrasi
    Anggotanya cuma bisa korupsi
    Uang rakyat dimakan sendiri
    Kumpulan pejabat tak tahu diri

    Apa ada yang tahu wakil rakyat diangkat
    Mereka harusnya kumpulan orang hebat
    Bukan kumpulan teman-teman dekat
    Asal dekat dapat selamat

    Apa ada yang tahu kerja di senayan
    Kerjanya tukang buat peraturan
    Setiap hari membuat undang-undang
    Ujung-ujungnya minta uang

    Apa ada yang tahu sifat wakil rakyat
    Mereka seharusnya merakyat
    Tidak tidur waktu sidang soal rakyat
    Kalau sudah begitu yang sengsara rakyat

    BalasHapus
  21. Nama : Idealisa D.H.
    Kelas : XI P 6 / 22

    Tema Puisi 1 : Kepedulian terhadap lingkungan.

    Jangan Hanya Diam

    Jangan hanya diam...
    Mendengar tangis pilu pohon – pohon tua
    Bergema meminta pertolongan
    Namun, tak ada ampun lagi

    Jangan hanya diam...
    Melihat mesin pemotong menumbangkan mereka satu per satu
    Jatuh tersungkur di tanah berdebu
    Terpanggang mentari siang
    Disengat dinginnya angin malam
    Habis tak bernyawa

    Jangan hanya diam....
    Menyaksikan mereka teraniaya
    Karena sesungguhnya, merekalah jantung kita
    Sungguh melimpah kekayaan alam ini
    Emas dan perak di dalam bumi
    Sungguh tak ternilai harganya
    Namun, bunga dan rimbun pepohonan diatasnya
    Tak mungkin bisa terganti lagi
    Biarkanlah mereka tersenyum berseri
    Menatap indahnya hari ini dan seterusnya


    Tema Puisi 2 : Kecintaan terhadap budaya bangsa.

    Itu Milik Kita

    Oh, betapa indahnya tarian itu
    Sungguh sangat gemulai dan menenangkan hati
    Darimanakah tarian itu berasal ?
    Dari negeri seberang....
    Tapi, bukankah itu milik kita ?
    Ya, tentu saja
    Tapi mengapa tarian itu menjadi berpindah ke negeri sana ?

    Tak ada yang bisa kita lakukan
    Rakyat kita berteriak, berseru...
    Kembalikan ! Itu milik kami !
    Yang harus dilakukan, bukan hanya memaki mereka yang mengambil
    Tapi, perbuatan kita...
    Apa yang telah kita lakukan ?
    Diam meratapi keadaan bukanlah sebuah pintu
    Jalan terang untuk keluar dari masalah yang ada

    Cintailah karya bangsa kita
    Yang telah menari – nari di negeri ini dari dulu kala
    Tegaskan pada mereka
    Bahwa itu milik kita...
    Warisan kita, dan selama - lamanya akan menjadi milik kita

    BalasHapus
  22. Puisi 1
    Tema : Cinta untuk lawan jenis

    Senyumanmu
    Karya : Widya Manurung/ 44

    Saat indah dalam hidupku
    Saat yang tak dapat ku lupakan
    Saat yang membuat jantungku berdetak kencang
    Saat kau tersenyum padaku

    Bagai bunga
    Indah senyumanmu yang ku lihat
    Manis senyumanmu yang ku rasa
    Penuh warna yang beri kesejukan
    Menghapus semua beban di hati

    Sejak itu
    Hanya senyumanmu yang selalu ku ingat
    Hanya senyumanmu yang ada di hatiku
    Senyuman yang bisa hilangkan rasa lelah
    Senyuman yang selalu terbayang
    Senyuman yang membuat hatiku terbang melayang
    Senyuman yang tak kan pernah dapat ku lupakan

    Setitik rasa telah hadir dalam hatiku
    Rasa yang tumbuh dari senyuman
    dan kebahagiaan wajahmu
    Rasa yang tak pernah terucap
    Rasa yang tak dapat ku ungkapkan
    dengan seribu bait puisi

    Ku ingin senyumanmu tersimpan selamanya dalam hatiku
    Senyumanmu termanis dalam hatiku
    Satu senyum yang bukan hanya sekedar indah
    Karena dari senyumanmulah ku temukan arti kerinduan
    Dan dari senyumanmu ku mengerti arti cinta


    Puisi 2
    Tema : Cinta terhadap tanah air

    Kegembiraan nan Abadi
    Karya : Widya Manurung/ 44

    Dari gunung
    Dari lembah
    Terdengar tawa kebahagiaan
    Alam raya tak henti mengumandangkan canda kegembiraan

    Kegembiraan dari kampung halaman
    Atas keindahan tanah air nan suci
    Kegembiraan yang terasa mendapat segalanya
    Kegembiraan yang menghiasi surga dunia
    Kegembiraan yang merupakan anugrah indah nan sempurna Sang Kuasa

    Anugrah untuk tanah air yang tak dapat ditemukan dimana pun
    Tanah yang beratapkan langit biru
    Berhiaskan matahari yang selalu memberikan kehangatan dari indah senyumanya
    Dan Cahaya terang dari hatinya
    Berukirkan hutan rimbah yang memberi kesejukan dari setip helai nafasnya
    Bermandikan telaga permai yang menyegarkan jiwa oleh tetesan kasihnnya
    Berpayung awan yang meneduhkan hati

    Sungguh
    Indah nian tanah airku
    Dengan segala kegembiraan abadi di dalamnya

    BalasHapus
  23. Nama : Monica febryanti
    Kelas : XI IPA 6
    No.Absen: 33

    Tema puisi 1: Heroisme

    "Pejuang Rentah"

    Aku..
    Aku bukanlah seorang supermen
    Yang dapat memberantas kejahatan
    Bukan juga seorang enstain
    Yang mempunyai kejeniusan

    Tapi aku..
    Aku hanyalah aku
    Seorang yang rentah
    Dari kalangan kebawah

    Walau begitu, aku..
    Aku punya kekuatan dalam hatiku..
    Tuk katakan kemuakanku pada mereka
    Aku juga punya keahlian dalam akalku
    Tuk hilangkan mereka dari indahnya dunia

    Hi kalian orang-orang berhati keji
    Yang tinggal beratapkan keringat duka
    Dan darah sebagai lantainya
    Keluarlah..
    Dengan akal ditangan kiri
    Dan keberanian ditangan lainnya
    Kan kutunjukkan pada dunia
    Amarah seorang rentah

    Kan kubuat dunia menelan kalian
    Bersama dengan kekuasaan-nya
    Kan kubuat jeruji besi memeluk kalian
    Bersama dengan kengerian-nya

    Hi para beruang putih,
    Yang makan dari tangisan rakyatnya
    Dan rintihan sebagai minumnya
    Datanglah..
    Walau kaki ini sulit melangkah
    Kan kukerjar hingga ke akhir dunia
    Dan mulut ini sulit berkata
    Kan kukutuk kalian dengan doa
    Walau darah mengalir dari mata
    Dan nyawa ditiang gantungan
    Biarlah..
    Biarlah orang rentah ini taruhanya

    ***

    Tema puisi 2:Penurunan moralitas

    "Wanita Tua di Penampungan"
    Karya: Monica Febryanti

    Dimana Indonesiaku?
    Tempat kelahiranku dulu
    Dimana aku kan merajut kenangan dimasa tua
    Dan menyulam kehangatan cinta

    Tapi sekarang,
    Lihat lah negriku
    Negri kebangganku
    Tumpah darahku

    Dimana tak ada lagi nasi hangat mengempul diudara
    Tak ada lagi selendang sutra indah membungkus tubuh anak cucuku
    Atau sapaan saat melewati gadis rentah ini

    Inikah negriku?
    Negri yang kubangga-banggakan sejak dini
    Lapisan roti dengan keju telah mengubah nasiku
    Baju tanpa bahan pun menjadi tren masa kini
    Dan sapaan?
    Lupakan!
    Semuanya telah hilang dengan bergantinya jaman
    Hilang ditelan kebebasan

    Dimanakah kan kuhabiskan sisa waktuku?
    Kubutuhkan tempat yang hangat
    Kubutuhkan anak-cucu ku
    Tuk hibur gadis yang penyakitan
    Yang kubutuhkan hanya tawa mereka
    Tuk hapuskan kesendirianku

    Tapi dimana mereka?
    Aku hanyalah gadis rentah penggangu
    Yang ketingalan jaman dan penuh akan masa lalu
    Gadis tua yang berada dipenampungan tua

    BalasHapus
  24. Nama: Innes Irene Rarasingtyas
    Kelas : XI P 6
    Absen : 24

    Tema 1 : Kepedulian Lingkungan

    Potret Seorang Tukang Sampah

    Botol minuman bekas dan bungkus makanan
    Entah darimana datangnya dimanapun itu
    Basah kering semua itu akan diemutnya
    Dalam tangan kasar dan gerobak tua
    Baik pagi siang ataupun malam
    Demi sesuap nasi dalam keringat
    Tahan banting setiap saat
    Bagaimanapun jadinya itu semua tanpa mereka

    Tukang sampah
    Selalu memungut sampah
    Pekerjaan yang dianggap jijik
    Namun halal dan mulia
    Namun apakah hanya tukang sampah
    Dunia tak akan bersih hanya dengan tukang sampah

    Bagaimana dengan kita
    Pedulikah kita dengan lingkungan
    Pedulikah kita akan kebersihan lingkungan
    Seringkah kita membuang sampah sembarangan
    Bagaimana dengan lingkungan
    Akankah ia akan menangis
    Akankah ia berteriak
    Tidak

    Hanya dengan kesadaran dirilah
    Memulainya dengan hal kecil
    Buanglah sampah pada tempatnya
    Bantulah juga para tukang sampah
    Meringankan beban mereka juga cinta lingkungan
    Hanya kita yang bisa melakukan semua itu
    Demi bumi hijau dan segar
    Lingkungan nyaman dan indah


    Tema 2 : Kecintaan Terhadap Budaya Bangsa

    Hanya Indonesia

    Beribu pulau tak kunjung kuraih
    Beribu ikan dilautmu yang biru
    Beribu pohon di daratanmu
    Beribu manusia di hidupmu
    Hanya Indonesia hidupku

    Banyak ragammu
    Banyak budayamu
    Banyak cintamu
    Hanyalah Indonesiaku

    Batik
    Sebuah mahakarya nan agung milik kita
    Tidak akan tergantikan oleh siapapun
    Coraknya...
    Kainnya...
    Warnanya...
    Hanya Indonesia

    Angklung
    Merdu nan indah
    Bergema saat dimainkan
    Lembut dan manis terdengar
    Hanya Indonesia

    Tarian tradisional
    Gerakannya menyentuh hati
    Musiknya semarak seru
    Pakaiannya serasi
    Bak kupu-kupu terbang diangkasa
    Oh...
    Sungguh indah
    Hanya Indonesia

    Semua itu milik Indonesia
    Indonesia
    Indonesia
    Dan hanya Indonesia
    Takkan tergantikan
    Oleh siapapun
    Bahkan oleh waktu

    Mari kita lestarikan budaya kita
    Karena hanya Indonesia milik kita
    Demi Indonesia di mata dunia

    BalasHapus
  25. Nama : Clementine Oentari
    Kelas : XI Ipa6
    No Absen : 13

    Tema 1 : Patriotisme

    Bersatu Indonesia

    Galang panji perwira sakti
    Satu padu pendekar putri
    Basmi ! Bela ibu pertiwi
    Turun iring ke kancah perang
    Serang ..!
    Terjang ..!
    Mundur kita pantang !

    Nampak raut wajah
    Tak segelintir rasa takut
    Semangat membara di jiwa
    Taklukkan mereka penghalang negeri

    Duooorrrrrr..!!
    Akkkhhhhhh..
    Sakit perih menyesakkan dadaku
    Raga dan sukma tak lagi menyatu
    Berserakan tubuh lunglai
    Bersimbah darah menganak sungai

    Kan kunanti hingga petang keagungan cahaya terang
    Bertahta bintang gilang-gemilang
    Dan embun pembasuh hati yang berang
    Torehkan warna dalam kelabu
    Dalam gelap yang membisu
    Hingga kembali kepangkuan
    Tatkala merah putih berkibar di tanah pujaan....

    Kemerdekaan kan datang
    Saat kita semua
    Bebas melangkah
    Dengan gagah
    Bebas berkata
    Tanpa terbata

    Jelajahi Australia
    Pandangi pantai Paris Plage di Galia
    Pelajari Dublin di Trinity College , Irlandia
    Lihatlah candi Spanyol bernama Sagrada Familia
    Namun tetap kagumi negeri ini,Indonesia...





    Tema 2 : Religi

    Jalan Terang

    Tuhan..
    Engkaulah jalan
    Engkaulah kebenaran
    Secercah cahaya kehidupan

    Hamba…
    Hanyalah seorang manusia biasa
    Yang tak lepas atas kenikmatan dunia fatamorgana
    Dan tak seperti diri-Mu,sempurna..

    Datangnya penyesalan
    Selalu belakangan
    Setelah terlalu jauh terlena
    Dalam kelezatan sementara

    Tak ada yang dapat kulakukan
    Selain bersimpuh dan memohon pengampunan
    Atas timbulnya penyesalan
    Akibat dosa yang telah meracun
    Di tubuh ini

    Engkau tidak akan berubah
    Kemarin, hari ini masih tetap sama
    Engkau selalu ada
    Kapan pun aku membutuhkan
    Dan dimanapun Aku berada
    tiada memenuhi akhir,selamanya..

    Tuhanku..
    Hamba berpasrah diri di hadapanmu
    Karena Engkau Maha Pegampun
    Keyakinanku..
    Engkau kan terima taubatku
    Sebelum nyawaku
    Meninggalkan ragaku..

    Setiap hari hidupku kan kuserahkan pada-Mu
    Akan kuikuti langkah-Mu
    Belajar berdiri di atas Firman-Mu
    Aku mungkin datang untuk mengetahui lebih tentang-MU..
    Aku hidup dalam kepercayan atas diri-MU
    Jadilah terang Engkau kepada dunia-MU..

    BalasHapus
  26. Nama : Melinda Septarini
    Kelas : XI IPA 6
    No. Absen : 32

    Puisi 1

    Tema : Kemerosotan Moral

    “ Kesatuan yang Pudar “

    Terdiam membisu, Dimana kata-kata?
    Terbujur kaku, Dimana kehangatan?
    Bukankah kita satu?
    Hanya semua masa lalu?

    Semua berubah, semua berbeda
    Mengikar adanya hak asasi
    Hei, jangan lupa! Perjuangan demi keutuhan satu
    Satu bangsa, satu negara, satu kemanusiaan

    Pikirkan waktu yang terlampaui
    Kita merdeka dari penjajah
    Tetap tertindas oleh bangsa sendiri
    Mereka kini tak lagi mampu merasa bebas
    Rasa yang membekas hanya sebuah kebencian, hingga akhirnya peperangan

    Semua berubah berbeda
    Pernah menyapa berbagai saudara
    Kini berlalu bagai orang asing
    Tak lagi mengenal mereka yang miskin dan terbuang

    Semua berubah berbeda
    Mengikar adanya hak asasi
    Hei, jangan lupa!
    Perjuangan demi keutuhan satu
    Satu bangsa, satu negara, satu kemanusiaan

    Puisi 2

    Tema : Heroisme

    “ Pahlawan Penuh Perjuangan “
    Di bawah panas matahari
    Dinginnya hujan
    Engkau tetap saja berjuang
    Tuk mengangkat bendera negaramu
    Dengan penuh gagah berani

    Jika dibandingkan denganku
    Pengabdianku ini
    Sungguhlah hina
    Yang hanya duduk berpangku tangan
    Tak ada byang kulakukan untuk negaraku sepertimu

    Mungkin kata terima kasih tidak akan pernah cukup
    Untuk pengabdianmu kepada negaraku
    Kau yang tak kenal lelah
    Menghantam penjajah yang ada di depanmu.

    Pahlawan yang kucinta
    Kau korbankan hidupmu
    Tak kenal menyerah
    Untuk negeri dan bangsamu

    Terima kasih pahlawanku

    BalasHapus
  27. Nama : Jerry Agustino
    Kelas : XI P6 pastinya donk
    No: 28

    Tema 1 : Kepedulian Lingkungan

    Padang In Danger

    Siang Malam Ku Selalu
    Melihat Itu Melulu
    Gempa Ini Itu
    Membuat Ku Jadi Lesu

    Disini Bergoncang, Disana Bergoncang
    Banyak Korban Berjatuh-jatuhan
    Ada Yang Jatuh Dari Lantai Lima
    Ada Yang Jatuh Dari Lantai Enam
    Haruskah Saya Jatuh?

    Kini Kusadari
    Harus Ada Yang Kulakukan
    Tapi Ku Tak Tahu Harus Kemana
    Aku Memang Peduli
    Tapi Apa Yang Harus Kuperbuat

    Padang Merenggut Nyawa
    Rendang Tak Pedas Lagi
    Suasana Berbeda Dengan Yang Dulu Lagi
    Rumah Makan Padang Hancur Porak Porandak

    Inikah Cobaaan...
    Ibu-ibu Bapak-Bapak
    Siapa Yang Belum Tertolong
    Kami Segera Datang
    Tunggulah Kehadiran Kami

    Tema 2 : Kecintaan Terhadap Budaya Bangsa

    You Kopi Paste

    Indonesia Terkenal Dengan Banyak Budaya
    Tetapi Mengapa Selalu Di Rebut
    Sudah Di Diamkan Begitu Lama
    Selalu Dimanfaatkan

    Dasar Kita Tidak Menghargai
    Hasil-hasil budaya Kita
    Cobalah Melestarikannya
    Budaya Bukan Sekedar Budaya
    Itu adalah Moral Bangsa Kita

    Maka Dari Itu
    Buatlah Sesuatu Berguna
    Untuk Bangsa Dan Negara
    Jangan Sampai Terjadi Lagi
    Kopi Paste Budaya Kita

    BalasHapus
  28. Nama : David
    Nomor absen: 14

    puisi 1:
    bertema: patriotisme

    Pahlawanku

    kau berjuang untuk tanah air
    dengan keringat dan darah yang mengalir
    tapi kau pun tidak memungkir
    agar Indonesia kembali lahir

    kau terus menggali tekadmu
    agar tidak pernah mundur
    sehingga penjajah takut
    menginjakan kaki ke tanah airku

    kini hanya tinggal nama
    yang mengukir hati setiap manusia
    saat menyanyikan Indonesia RAya
    airmengalir deras dari mata

    selamat tidur pahlawanku
    kini kami akan terus ingatkan namamu
    yang telah membangun Indonesiaku
    semoga namamu terus ada, seiring berjalannya waktu


    puisi 2:
    bertema: religi

    persembahanku

    ya tuhan...
    ampuni hambanmu yang tak berdaya ini
    yang sempat berpindah lain hati
    menebar benih cinta disana sini

    ya tuhan...
    aku ingin jadi hambamu yang sejati, yang tak menganut aliran poligami
    hanya setia pada satu hati
    karena izinkan aku tuk berbanah diri

    ya tuhan...
    terangi aku dengan kasihmu
    siram aku dengan cahayamu
    untuk menepis bisikan bisikan palsu

    BalasHapus
  29. Nama : Florensia Sukirman Salim
    Kelas : XI P6
    No. absen : 18

    Tema 1 : Patriotisme

    Semangatmu


    Jiwaku bergetar
    Melihat Semangatmu
    Semangat pembelaanmu
    Dan kepercayaanmu
    Kepada Nusa dan Bangsa

    Jiwaku berteriak
    Terhadap Perjuangan
    Yang telah dipertahankan
    Mengingatkan
    Atas segala yang diberikan
    Kepada Nusa dan Bangsa

    Jiwaku bergelora
    Berkat kerja keras
    Tanggung jawab
    Dan kesadaran
    Masyarakat Indonesia
    Kepada Nusa dan Bangsa

    Jiwaku pilu
    Karena Kesedihan
    Meliputi kegelapan
    Kepada mereka yang ditinggalkan
    Demi perjuangan
    Kepada Nusa dan Bangsa

    Jiwaku sedih
    Melihat Mereka
    Mulai berubah
    Tak ada kata perjuangan
    Pertahanan
    Kerja keras
    Demi Nusa dan Bangsa

    Jiwaku Bingung
    Tak ada yang peduli
    Tentang kemajuan
    Setelah perjuangan
    Dan tiap tetes keringat
    Yang berjatuhan
    Demi Nusa dan bangsa

    Jiwaku berdoa
    Agar mereka berubah
    Berjuang kembali
    Tanpa lelah
    Dan selalu peduli
    Demi Nusa dan Bangsa

    Jiwaku berharap
    Bahwa masa depan
    Selalu dikembangkan
    Penuh perasaan
    Tanpa mementingkan
    Sulitnya pengorbanan
    Demi Nusa dan Bangsa



    Tema 2 : Religi

    Syukur Atas Hidup

    Kepada-Mu Tuhan
    Kubersyukur
    Atas segala kehidupan
    Yang Engkau berikan
    Hingga detik ini
    Sehingga kusadari
    Betapa indahnya
    Hati ini untuk
    Merasakan
    Makna kehidupan
    Dari diri-Mu

    Kepada-Mu Tuhan
    Kuberlindung
    Dalam hangatnya pelukmu
    Agar kubisa tegar
    Dalam mengahadapi
    Berbagai cobaan
    Yang selalu terjadi
    Tanpa disadari

    Kepada-Mu Tuhan
    Kubersabar
    Menjalani pahitnya
    Hidup di dunia ini
    Untuk mewujudkan
    Sebuah kebahagiaan
    Yang tak tenilai harganya

    Kepada-Mu Tuhan
    Kuberdoa
    Agar selalu tabah
    Melalui hari demi hari
    Yang penuh
    Dengan rintangan baru

    Kepada-Mu Tuhan
    Kuberterima kasih
    Karena hanya inilah
    Yang dapat kuungkapkan
    Rasa bersyukur-Ku
    Kata-kata ini
    Tersiratkan
    Dari dalam hatiku
    Kepada-Mu

    BalasHapus
  30. Nama : Irwan
    Kelas : XI-P6
    No.Absen : 26


    puisi 1
    Tema : Kepedulian Lingkungan


    Laut Biruku

    Lautku
    Identik dengan warna biru
    Melebihi cerahnya langit pada pagi hari
    Tempat para nelayan menangkap ikan
    Dan tempat kesusahan hati para teraniaya

    Apakah ini lautku
    Laut yang indah pada dahulu kala
    Tempat istana pasir dibangun
    Dan tempat anak kecil bercengkrama
    dengan mulut mungil mereka

    Tapi mengapa
    mengapa lautku berubah
    Dari warna keruh menjadi keruh
    ikan-ikan yang riang kemari tak tampak lagi
    Hanya sekumpulan sampah yang kutemui
    masih menggenang dibawa ombak

    Adakah laut ini masih indah
    saat cucu-cucuku melihatnya
    Akankah masih ada kesempatan untuk mereka
    Wahai pencipta
    Berikanlah warna biru yang kurindukan itu
    pada lautku ini
    menjadi sedia kala



    Puisi 2
    tema : kecintaan terhadap budaya bangsa


    Budayaku

    Indonesiaku
    Bangsa Indonesia
    Bangsa dan tanah airku
    Kau mempunyai banyak pulau
    Beribu-ribu pulau
    Menjadi Republik Indonesia

    Indonesia
    Engkau pun mempunyai budaya
    Budaya Indonesia
    Budaya begitu besar
    Dan begitu banyak
    Tari Piring dari Sumatra Barat
    hingga Tari Pendet dari Bali
    Tapi lama kelamaan
    Hilang dimakan waktu

    Mengapa bisa terjadi
    Kami generasi mudamu
    Akan mempertahankanmu
    Mempertahankan budayaku
    Sampai titik darah penghabisan
    Dan budaya yang masih ada
    Merupakan cerminan Indonesia
    Yang diakui masyarakat luar
    sebagai Indonesia merdeka
    Indonesia hidup akan adanya budaya
    KEEP OUR CULTURE
    ANYWHERE and ANYTIME

    BalasHapus
  31. Nama : Yuyun Natalia
    No. Absen : 48

    Puisi 1
    Bertema: Puisi Cinta Trhadap Lawan Jenis

    Arti Cinta

    Kau telah hadir dimana aku
    Tak mengharapkan kehadiranmu
    Andai saja aku tak pernah
    Berjumpa dengan dirinya

    Takkan ada seberkas cinta
    Takkan ada yang tersakiti
    Takkan ada jiwa yang hilang
    Namun..

    Entah kenapa semnjak kepergianmu
    Hidup ku Menjadi hampa
    Seperti lagu tanpa irama
    Seperti alat musik tak bernada

    Akankah kini aku harus menghargai
    Arti kata cinta itu?
    Sesungguhnya..
    Aku mencoba tegar dengan semua ini

    Walau hati ini perih
    Dan mata hati aku mulai menangis
    Kisah klasik apa lagi yang akan
    Kamu tunjukkan padaku

    Beranjak pergi..
    mencoba mempercayai bahwa fakta itu terkuak
    kebohongan itu tak kan terbungkam
    Kenangan itu?
    Lambat laun kan terkikis ditelan waktu
    hingga aku tuangkan rasa aku
    hanya dengan puisi-puisi ini

    Puisi 2
    Bertema : Puisi Cinta Terhadap Tanah Air

    Indonesia

    Indonesiaku..
    Tempat kelahiranku
    Di sini aku lahir dan tumbuh
    Ayah, ibu, serta keluargaku

    Indonesia..
    Tempat yang penuh dengan sejuta keindahan
    Alam yang asri, indah dan menawan
    Membuat aku betah di sini

    Nyiur-nyiur yang melambai
    Itulah ciri khas Indonesiaku
    Ramah - tamah orang nya
    Sehingga banyak turis yang datang

    Indonesia tanah airku
    Sungguh tempat yang nyaman untuk di huni
    Tari- tarian yang elok dan menawan
    Itulah hebatnya Indonesiaku
    Maju Indinesiaku!

    BalasHapus
  32. Nama : Helvi Risna
    Kelas : XI IPA 6
    No. Absen : 20

    Puisi 1 : patriotisme / tanggung jawab terhadap nusa dan bangsa, terutama untuk masa depan 50 tahun mendatang


    wahai para pemerintah
    engkau mencium bendera
    Mengumbar janji
    Derasnya tangis
    Ingatkan hari

    Disini kita berkarya
    Tanah waris leluhur Kita
    berapa nilai terserap
    harapkan semangat lindungi negeri

    Hilangnya norma berganti etika
    dari tradisi pada pembauran
    hembuskan damai ke tengah negeri
    satukan pulau seribu bertepi


    aliran air surutkan jiwa
    satukan tanah bumi pertiwi
    walau banyak bencana melanda kita
    satu bahasa mengikat negeri


    puisi ke 2 : religi

    Tuhan,
    Engkau Maha baik
    dan Maha penyayang
    ditengah kegelisahan,
    kecemasan dan kejahatan
    muncul dan menampakan diri

    Engkau hadirkan sesosok insan
    dengan penuh kelembutan
    ketulusan, kemurahan hati,
    kebaikan, kesejukan,
    dan sejuta kemampuan untuk
    menyejukan hati

    Hanya dengan nama indahnya
    tanpa awalan dan akhiran
    tanpa paksaan
    telah menyentuh ribuan insan
    untuk berkumpul dalam kebaikan
    yang hangat dan bijak

    terima kasih Tuhan
    Engkau tlah tunjukkan
    ditengah kegelisahan
    ada kedamaian

    Terima kasih Tuhan

    BalasHapus
  33. nama : rachmad syahdu w
    no : 37

    pahlawan

    Oh, pahlawan
    Engkaulah yang melindungi bangsa
    Tiada engkau, tiada kebebasan
    Karenamu bangsa bebas dari penjajah


    Sekarang tiada enkau lagi
    Dan bangsa harus tetap bersatu
    Ku akan tetap merindukanmu selalu
    karena namamu tetap harum menyatu albu.

    SISI GELAP KEHIDUPAN

    Sunyi senyap
    Menusuri keheningan
    Hanya terlihat
    Pada roda - roda hitam
    kenapa ini terjadi?
    Mengapa hanya fatamorghana
    hijaunya dunia
    Warna-warni keindahan
    salut aku melihatmu
    Kagum aku dengan keberanianmu
    Tak pernah aku terpikirkan
    Tentang apa yang enkau lakukan
    hanya senang yang enkau harapkan
    Puas......
    Menikmati runyamnya nafsu
    Rasa lega Terasa nikmat
    Bila hasrat enkau curahkan
    Kenapa enkau datang?
    kalau memang
    Engkau sudah menjadi bagian kehidupan
    kenapa enkau selalu tercoreng
    Dan tertanam benih-benih kehidupan
    Apakah tidak ada
    rasa kebaikan dalam hidupmu..

    BalasHapus
  34. Nama :Adriana Wijaya
    Kelas :XIP6
    No :1

    Puisi 1
    Tema : Sindiran Terhadap Birokrasi

    Gedung – Gedung Mewah

    Gedung – gedung mewah itu
    Menyimpan sejuta kebohongan
    Yang menjadi panutan tak pantas

    Gedung – gedung mewah itu
    Saksi bisu sejuta korupsi
    Yang membuat rakyat mengais-ngais sampah

    Gedung-gedung mewah itu
    Menyimpan sejuta pengkhianat
    Yang mengobral janji-janji palsu

    Untuk apa gedung – gedung mewah itu didirikan?
    Kalau hanya untuk melukai hati Ibu Pertiwi

    Untuk apa gedung-gedung mewah itu didirikan?
    Kalau hanya untuk menadah tangisan Ibu Pertiwi

    Untuk apa gedung-gedung mewah itu didirikan?
    Kalau hanya untuk mengkhianti Ibu Pertiwi?



    Puisi 2
    Tema : Cinta terhadap kalangan ekonomi ke bawah

    Saksi Tak Bersuara

    Ibukota megah penuh cahaya
    Indah bagai berhias permata
    Tapi dengarkanlah tangisan disudut kota
    Kota ini t'lah dilanda duka

    Kota padat tanpa rasa
    Hanya amarah tampak di muka
    Mereka hanya duduk sambil tertawa
    Di bawah jembatan meratapi hidup sengsara

    Jembatan tak bermata
    Juga tak bersuara
    Tapi lihat siapa t'lah ia lindungi dibawahnya
    Jutaan tangisan t'lah bersandar padanya

    Siapakah yang peduli pada mereka
    Mereka yang hidup dan mati di bawah sana
    Untuk apa kota megah penuh cahaya
    Kalau rakyatnya selalu menderita

    Jembatan itu hanya diam diantara mereka
    Melindungi mereka dari kejamnya cuaca
    Menjadi rumah penuh tangis dan derita
    Dan ia lah saksi kita, saksi yang tak bersuara

    BalasHapus
  35. Nama: Callista
    No.absen: 10
    Kelas:XI IPA 6


    Puisi I
    Karya: Callista

    Sindiran terhadap Birokrasi
    Era globalisasi telah dimulai
    Tuntutan hidup makin berderai
    Krisis Moneter silih berganti
    Harga barang mencekik diri
    Namun apalah arti birokrasi
    Tiada sanggup menangani

    Lempeng bumi bergerak lagi
    Terasa panas muntahan api
    Air mata Ibu Pertiwi menggenangi
    Adakah mereka hati?

    Para petinggi tiada nurani
    Membiarkan mereka ditelantari
    Rumah tak bisa dihuni
    Tega melihat perut tak berisi
    Sungguh keras hati mereka
    Tiada cepat menanggapi

    Bilangnya peduli
    Namun tiada ambil alih
    Rakyat susah, mereka berdalih
    Hanya pikirkan diri sendiri.

    BalasHapus
  36. Puisi II
    Karya: Callista

    Tema 2:Cinta terhadap Kalangan Ekonomi Bawah

    Tangan-tangan menadah, menunggu datangnya berkah
    Dinginnya hembusan angin tak mematahkan semangat mereka
    Bekerja, bekerja, dan bekerja
    Demi mendapatkan sesuap nasi

    Tegakah kita melihatnya?
    Mereka juga saudara kita
    Walau mereka tak seberuntung kita,
    Tak pantas rasanya kita tertawa
    Jika masih ada saudara yang terlantar tak berdaya.

    BalasHapus
  37. Nama : Inggil Sholata Sya
    Kelas : XIP6
    Absen : 23


    Duniaku Surgaku
    By : Inggil Sholata Sya



    Terbangun dalam tidur lelapku
    Kumenatap secercah cahaya
    Menerangi segenap kegelapan dunia
    Dengan selingan suara burung-burung kecil
    Nan merdu dan berirama indah
    Menyentuh kelembutan hatiku

    Putih…
    Biru…
    Semua tercampur dalam nampak keindahan
    Memberikan suatu arti yang begitu megah
    Arti keselarasan langit

    Berdiriku dalam kesudutan ruang
    Dengan sentuhan angin dipipi
    Terpancar luasan hijau
    Bagaikan karpet yang terbentang
    Dengan lambaian daun

    Ramai...
    Rusuh...
    Suara helaian daun
    Menggetarkan suasana telinga ini


    Tarianku Kekhasan Negeriku
    By : Inggil Sholata Sya


    Hentakan kakinya
    Derap demi derap diperdengar
    Dengan lonceng kaki berdentang
    Ayunan kaki dilangkahkan

    Lemah gemulai tangan itu dimainkan
    Penuh kelentikan jari
    Kelembutan wanita terpancar darinya
    Menjentikkan kecantikan kepada penonton
    Menghipnotis mata yang memandangkannya

    Dengan lirikan yang tajam
    Penuh hasrat...
    Penuh arti...
    Penuh dengan kekhasan...
    Mata itu , membekukan hatiku

    Penuh rasa percaya diri...
    Penuh rasa kebahagiaan...
    Tarian itu membangkitkan jiwaku
    Menampakkan kekhasan negeriku
    Menunjukkan arti negeriku

    BalasHapus
  38. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  39. Nama : Antony Salim
    Kelas: XI IPA 6
    No. absen : 08

    Puisi 1: Sindiran terhadap Birokrasi

    Zaman sudah berubah
    tuntutan hidup makin berat
    ekonomi silih berganti
    biaya hidup serba mahal
    tapi untuk apa birokrasi?
    tiada yang becus mengurusnya

    Para Pejabat tidak punya nurani
    membiarkan rakyat menderita
    yang mereka pentingkan hanyalah
    kekayaan, kekuasaan
    sungguh biadab mereka
    teganya mereka bersenang-senang
    di atas penderitaan rakyat

    mereka hanya memberikan janji
    namun ketika ditagih
    mereka lupa dan berkelit
    yang hanya mereka ingat
    hanyalah gaji besar
    dan menerima suap

    sungguh hancur birokrasi
    wajar negeri ini hancur
    karena ada orang-orang
    macam mereka yang duduk
    di pemerintahan negara

    BalasHapus
  40. Nama: Antony Salim
    Kelas: XI IPA 6
    No. absen: 08

    Puisi 2: Cinta Terhadap kelas menegah bawah

    masyarakat kelas bawah
    sungguh kasian kalian
    di zaman modern
    kalian malah kesusahan
    karena kebutuhan serba mahal
    dan pendapatan tak menentu

    sungguh kasihan kalian
    kalian tinggal di tempat tak layak
    tak dapat mengenyam pendidikan
    dan sering mendapat perlakuan tak adil

    sungguh mengerikan hidup mereka
    kita dapat meringankan beban mereka
    dengan menyisihkan rezeki kita
    akan dapat membantu mereka

    Oh, Tuhan
    Berikanlah berkatMU
    agar mereka dapat tabah
    dalam menghadapi hidup mereka

    BalasHapus
  41. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  42. Nama : Margaretha Liza Chang
    Kelas :XIP6
    No :30


    Puisi 1
    Tema: Kecintaan terhadap budaya bangsa

    Si Pencuri Budaya

    Lincahnya penari...
    Indahnya tarian...
    Memukau mata siapapun yang melihat..
    Bagi disihir,
    Terkesima akan eloknya budaya ibu pertiwi...

    Rasa kagum yang menyelimuti
    Bermunculan benak untuk
    memiliki,
    menguasai,
    mangakui,
    dan merampas..

    “Itu budaya kami!”
    Pengakuan-pengakuan tak jelas,
    tak terlihat,
    dan tak terbukti...
    hanya ingin merebut,
    budaya tanah airku...

    budaya yang sejak lama
    dipertunjujjan,
    dilestarikan,
    dijaga...
    dan menjadi lhas bangsa
    secare sekejap direbut dan diakui
    oleh pihak yang tak
    bertanggungjawab...

    Oleh pihak yang tak pernah melestarikan,
    Tak mempertunjukkan,
    Dan tak menciptakan..

    Hendaklah kita menjaga budaya bangsa kita..
    Jauhkan dari klaim bangsa lain,
    Lestarikan budaya kita
    Sebagai kebanggan dan ciri tanah air kita..
    Cintailha budaya bangsa
    Agar kita tak kehilangannya..


    Puisi 2
    Tema: Kepedulian Lingkungan


    Kemurkaan Alam

    Bencana alam terus melanda
    Memakan korban massa
    Menambah beban derita hidup manusia..

    Banjir..
    Gempa bumi..
    Kekeringan,
    Tanah longsor,
    Gunung meletus,
    Bahkan tsunami pun melanda negeri ini..

    Alam tak amu lagi bersahabat dengan kita,
    Lingkungan pun memusuhi manusia..
    Atau mungkinkah alam tlah murka kepada kita?

    Manusia yang tak bertanggungjawab,
    Merusak lingkungan,
    Menghancurkan alam
    Karena akibat ulah keserakahan mereka..

    Mengambil dan terus mengambil hasil alam,
    Merusak dan terus merusak lingkungan

    Lingkungan yang s’lalu
    bercanda ria dengan sampah
    tanpa dipedulikan.
    Hutan yang gundul pun,
    Tak dipusingkan

    Sampai saatnya alam tlah murka,
    Hanya bisa menyesali,
    Dan menanggis,
    Seperti ketika alam
    Menanggis akibat ulah manusia

    Jagalah lingkungan kita
    Lestarikan alam kita
    Cintailah lingkungan kita
    Demi kehidupan kita

    BalasHapus
  43. David Oktavian mengatakan…

    Nama :David Oktavian
    Kelas : XI IPA 6
    No :15


    Puisi 1
    Tema Patriotisme


    Indonesiaku


    Indonesia…
    Oh negriku..
    Engkau ku banggakan
    Engkau ku cintai

    Sekian lama engkau dijajah
    Oleh orang-orang yang kejam
    Oleh orang yang tak punya hati
    Sungguh sedih sekali

    Tapi…
    Dengan semangat para pemuda
    Dan perjuangan para Pahlawan
    Kini engkau telah bangkit

    Oh negriku Indonesia
    Tetaplah menjadi kebanggaan ku
    Menjadi negri yang dicintai
    Oleh semua rakyat mu



    Puisi 2
    Tema Religi


    Tuhanku


    Tuhanku…
    Dunia ini milikmu
    Dan segala isinya
    Kau berikan segala hidupku

    Kuhadapi hidup ini
    Jalan mana yang harus ku pilih
    Kau tempat jawabanku
    Tanganmu membelaiku

    Tuhanku…
    Aku pun tahu aku tak sendiri
    Kau tempatku bersujud
    Dan mengadu hati

    Hidupku penuh dosa
    Berharap ampunanmu
    Langit yang indah
    Bagaikan kesempurnaan hatimu

    Engkau Maha Besar
    Memujamu begitu indah
    Kau berikan semua
    Semua apa yang ku mau

    Cintamu memuaskan ku
    Cinta dan kasih mu
    Bagaikan sungai yang mengalir
    Yang tak ada hentinya


    Palembang, 3 Oktober 2009

    BalasHapus
  44. Puisi 1: Tema Heroisme

    Pahlawan bangsa

    Demi negeri ini
    Kau berjuang melindungi kami
    Demi bangsa ini
    Kau korbankan nyawa untuk kami

    Dengan semangatmu
    Maut bagaikan hiburan
    Dengan kegigihanmu
    Ancaman bagaikan tantangan

    Hari-harimu diwarnai pembunuhan
    Darah mengucur deras bagai badai
    Berjuang hingga titik penghabisan
    Tak kenal senjata, tak kenal mati

    Bambu runcing yang setia menemani
    Kaki telanjang tak beralas apapun
    Taklukkan mereka penghalang negri
    Untuk menuju istana kemerdekaan


    Puisi 2: Tema Dekadensi Moral

    Korupsi

    Dunia sudah terbalik
    Banyak manusia tak bermoral
    Bahkan kehidupan politik
    Pejabat kehilangan sikap moral

    Uang rakyat menjadi makanan
    Tidak peduli dengan keadaan mereka
    Mereka bahagia diatas penderitaan
    Tapi rakyat menderita atas kelakuannya

    Dunia tak lagi seperti dulu kala
    Negeri ini dipenuhi dengan korupsi
    Korupsi telah merajarela
    Menerpa uang rayat bagai badai

    Mari kita belajar memperbaiki
    Berusaha membangun negara
    Membangun kembali yang telah pergi
    Moral bangsa yang merdeka

    BalasHapus
  45. Tema : Patriotisme atau tanggung jawab terhadap bangsa

    Mengisi Kemerdekaan

    Sesungguhnya
    Tidak ada yang lebih menyakitkan
    dari melihat bangsaku dijajah
    Tidak ada yang lebih menyedihkan
    dari membiarkan bangsaku dsihina

    Bukan kecil langkah para pahlawan
    Memperjuangkan kemerdekaan
    Demi hak dan derajat bangsa

    Tugas kita tidaklah kecil
    Karena mengisi kemerdekaan
    Lebih sulit dari bermandi darah
    Karena bangsa kita masih terbelakang
    Dan meminta-minta di negaranya sendiri

    Kita bangun suatu cinta damai
    Bersama menjalin cinta kasih bangsa
    Menerima segala perbedaan
    Bersatu mengisi kemerdekaan
    Meneruskan perjuangan para pahlawan
    Membangun negeri yang makmur


    Semangatku

    Aku tak mau putus asa
    Seperti matahari terbenam
    Aku tidak akan menyerah
    Seperti pasir yang terbawa ombak

    Meski begitu banyak panah tajam
    Menusuk pikiran dan jiwaku
    Meski telah berjuta kali
    Ku tenggelam ke dasar kegagalan
    Semangatku akan terus berkobar

    Bila ku terjatuh
    Ku akan bangkit kembali
    Bila jiwaku runtuh
    Akan ku bangun lagi
    Dengan pondasi-pondasi terkuat
    Dengan semangat yang tak terkalahkan

    Kini ku jalani dengan sepenuh hati
    Tak ada alasan untuk menyerah
    Atau berlari dari rintangan
    Karena aku tahu
    Masa depan tak mungkin cerah
    Bila ku tak bekerja keras


    Tema : Religi

    Pelita Terindah

    Setiap hari ku mengadu padaMu
    Tiap saat ku mengingatMu
    Dan setiap waktu ku berteduh padaMu
    Engkau bak sahabat jua penolongku

    Ku menangis
    Engkau kan menghiburku
    Kau adalah Bapa bagiku
    Ku butuh pertolongan
    Engkau kan hadir lewat doaku
    Kaulah pelindungku juga juru selamat

    KumencintaiMu
    Aku menyayangiMu
    Ku jua yakin padaMu
    Engkaulah pelita terindah
    Menjadi seuntas cahaya
    Menerangi gelap dalam hatiku

    Tuhan,
    Kaulah empunyaKkerajaan Sorga
    Ku kan slalu menyembah dan memujaMu
    Tak akan berhenti
    Walau maut menjemput

    BalasHapus
  46. Nama : Framara Tisa Putri
    No. Absent : 19


    puisi 1
    tema : patriotisme

    Sang Pejuang


    Kau seorang pejuang bangsa
    Penjaga ketentraman dan kedamaian kami
    Pelindung kami yang terus berjuang
    Tanpa kenal lelah

    Tak peduli sang surya tenggelam
    Maupun sang rembulan nampak
    Kau tetap terjaga dikala semua terlelap
    Diantaranya indah dunia ini

    Dikala negeri ini menghadapi masa gelap
    Kau maju di garis terdepan
    Dikala kami merayakan kemenangan
    Kau tetap berada di sana untuk mengabdikan
    jiwa ragamu bagi negeri ini

    Teruslah berjuang pejuangku
    demi bangsa mu ini
    Kami kan selalu berdoa kepada sang kuasa
    Agar dia selalu bersamamu



    puisi 2
    tema : religiusitas

    KehadiranMu


    Disuatu tempat
    Entah dimana di dunia seseorang menungguMu
    Selalu berdoa mengucurkan derai air mata
    Berjaga-jaga seperti malamMu yang berlalu cepat
    Malam-malam yang terus berganti
    Membawa sejuta cerita dalam kehidupan

    Saat itu kuterdiam
    Kurasakan indahnya alam
    Hingga ku tak percaya ini nyata
    Sejuk anginnya menusuk sampai raga

    KehadiranMu dapat kurasakan
    Dikala kumemohon akan ampunanMu
    Sepenuh hati telah kupanjatkan
    Walau tak tahu akankah jadi kenyataan

    Dalam hati kupanjatkan doa tanda salam
    Tulus ikhlas dari hati yang terdalam
    UntukMu Tuhan
    Maha Pengasih lagi Penyayang

    BalasHapus
  47. Nama : Antika Samantha
    No. Absen : 07
    Kelas : XI IPA 6

    Puisi 1
    Tema: Sindiran terhadap Birokrasi

    Dramatisasi Panggung Politik
    Karya: Antika Samantha

    Dramatisasi panggung politik
    Penuh intrik

    Hai para wakil rakyat
    Di tengah- tengah rakyat yang sengsara
    Kalian memupuk kekayaan.
    Banyak yang termakan janji manis
    Kini menangis dan meringis.

    Hai para wakil rakyat
    Kalian bilang demi rakyat
    Tapi…
    Kalian buat kami melarat.

    Hai para wakil rakyat
    Kalian bilang orang terpelajar
    Tapi…
    Kelakuanmu kurang ajar.

    Hai para wakil rakyat
    Kalian bilang demi amanat rakyat
    Tapi…
    Kalian penghianat rakyat.

    Tak sadarkah kalian…



    Nama : Antika Samantha
    Kelas : XI IPA 6
    No. Absen : 07


    Puisi II
    Tema: Cinta terhadap Kalangan Ekonomi Menengah Ke bawah

    Loper Koran yang “Hidup” dari Jalanan
    Karya: Antika Samantha

    Ini adalah perjuangan.
    Perjuangan seorang anak loper loran.

    Seorang bocah yang memperjuangkan
    Takdirnya dalam angan dan mimpi.

    Tubuhnya kering dan legam.
    Terik sang surya menjadi sobat
    Pendamping hidup dalam penantian…

    Walau bosan dan jenuh
    Tanpa keluh dan peluh
    Terus berusaha…

    Tubuh mungilnya bukan pembatas
    Besar dan kuat tekadnya
    Sungguh kekuatan yang luar biasa.

    Terus berjuang melewati hari
    Tak berlebihan jika pantas dihargai dan dikagumi.

    BalasHapus
  48. Nama : Antika Samantha
    No. Absen : 07
    Kelas : XI IPA 6

    Puisi 1
    Tema: Sindiran terhadap Birokrasi

    Dramatisasi Panggung Politik
    Karya: Antika Samantha

    Dramatisasi panggung politik
    Penuh intrik

    Hai para wakil rakyat
    Di tengah- tengah rakyat yang sengsara
    Kalian memupuk kekayaan.
    Banyak yang termakan janji manis
    Kini menangis dan meringis.

    Hai para wakil rakyat
    Kalian bilang demi rakyat
    Tapi…
    Kalian buat kami melarat.

    Hai para wakil rakyat
    Kalian bilang orang terpelajar
    Tapi…
    Kelakuanmu kurang ajar.

    Hai para wakil rakyat
    Kalian bilang demi amanat rakyat
    Tapi…
    Kalian penghianat rakyat.

    Tak sadarkah kalian…


    Nama : Antika Samantha
    Kelas : XI IPA 6
    No. Absen : 07


    Puisi II
    Tema: Cinta terhadap Kalangan Ekonomi Menengah Ke bawah

    Loper Koran yang “Hidup” dari Jalanan
    Karya: Antika Samantha

    Ini adalah perjuangan.
    Perjuangan seorang anak loper loran.

    Seorang bocah yang memperjuangkan
    Takdirnya dalam angan dan mimpi.

    Tubuhnya kering dan legam.
    Terik sang surya menjadi sobat
    Pendamping hidup dalam penantian…

    Walau bosan dan jenuh
    Tanpa keluh dan peluh
    Terus berusaha…

    Tubuh mungilnya bukan pembatas
    Besar dan kuat tekadnya
    Sungguh kekuatan yang luar biasa.

    Terus berjuang melewati hari
    Tak berlebihan jika pantas dihargai dan dikagumi.

    BalasHapus
  49. Nama : Yuliyanto
    Kelas : XI IPA 6
    No. absen: 47

    Tema Puisi: Cinta Terhadap Lawan Jenis

    Harapan Cinta

    Banyak kata terangkai tentang dirimu
    Namun tak satu pun kata terucap dari bibirku
    Terlamun sepi memikirkanmu
    Seakan kau jadi bagian hidupku

    Senyumanmu..
    Slalu memberi warna di hari - hari ku
    Kebaikanmu hatimu..
    Bagaikan semangat dalam setiap langkahku

    Tertanam sebuah rasa dan kata di hati
    Ingin berucap, namun tak ada daya
    Asal kau tahu bahwa ku terus menanti
    Sebuah harapan tuk menyatakan cinta


    Tema: Cinta Terhadap Tanah Air

    Setiaku pada Negeriku

    Aku berdiri menatap langit negeriku
    biru, kelabu warna langitmu
    Lukisan indah alam negeri berubah menjadi pemandangan penuh haru
    Di setiap sudut bumi pertiwi menangis sedu

    Ibu pertiwi…tak pernah lagi kulihat senyummu
    Tak jua kembali ku mendengar petuah-petuahmu
    Yang ada kini kau membisu diantara keluh kesah anak negeri
    Semakin hari semakin kau menangis tersedu dalam hati

    Tanah airku tak lagi punya belantara, laut biru, atau gunung menjulang
    Panas, datar, api, kerontang, hitam mengabu, semuanya kini jadi warnamu
    Menangisku hampir membakar pelupuk mata sendu - pilu
    Sementara sanubariku kututup, tak sanggup menatap dunia

    Ibu pertiwi tiba-tiba menamparku, berkali-kali, bertubi-tubi
    Sakit, perih, tapi aku merasakan kasih yang selama ini hilang ditelan kesombongan
    Mataku terbelalak saat hutanku terbakar, lautku tercemar, dan gunungku meletus
    Dan asap membumbung menyesakkan dada

    Rasanya tak ada lagi waktu untukku terisak kembali
    Menatap negeri tercinta dalam lahat kehancuran
    Indonesia, aku tak ingin kehilanganmu
    Tanah yang akan dan selamanya menjadi tumpah darahku

    Cinta akan tanah ini, takkan perna kubuang
    Meski nanti hancur berantakan
    Sampai nanti hilang tenggelam di lautan
    Ku kan slalu mencintaimu Indonesiaku

    BalasHapus
  50. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  51. Tema : Jiwa Kepahlawanan

    Sebuah Pengorbanan
    Karya : Prima Magdalena D. (XI IPA 6/36)

    Dengan sepasang lilin yang menemani
    Aku menulis syair ini
    Aku teringat akan bapak tua tadi
    Rela berkorban bak pahlawan demi sesuap nasi

    Betapa besar pengorbananmu
    Kau rela berkorban untuk keluargamu
    Sekalipun terik matahari yang membakar kulitmu
    Sikapmu penuh teladan bagiku

    Kau tengadahkan wajahmu yang lusuh
    Tetapi engkau tetap pantang menyerah
    Tak kau hiraukan lagi lukamu yang parah
    Terjatuh karena fisikmu yang lemah

    Kau seperti pahlawan
    Jiwamu bagaikan kilat dengan penuh keberanian
    Menjalani lika-liku roda kehidupan
    Dengan semangat juangmu yang penuh teladan



    Tema : Penurunan Moral

    Ada Apa dengan Bangsaku?
    Karya : Prima Magdalena D. (XI IPA 6/36)

    Ditepian Sungai Musi
    Aku duduk memandangi
    Desahan air yang mengalir di kaki
    Serta riuhnya gelombang yang menghembus membasahi

    Lalu aku memandangi awan-gemawan
    Seperti sedang menguak masa depan
    Kurangkai tapak-tapak kehidupan
    yang berada dalam pinggiran kerinduan

    Aku rindu akan bangsaku yang dulu
    yang gigih berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan
    Ada apa dengan bangsaku?
    Semakin banyak kaum miskin yang menjadi beban

    Ini karena ulah para koruptor yang telah merusak bangsaku
    Apakah di negeri ini sudah tidak ada lagi keadilan?
    Keadilan yang dapat merubah bangsaku seperti dulu
    Agar bangsaku dapat selalu merasakan kedamaian

    Aku bangun dan melangkah gontai
    Seakan tak ada semangat lagi untuk berdiri
    Aku berharap suatu saat nanti
    Semua masalah korupsi ini akan berhenti

    BalasHapus
  52. nama : K.Rendra Mirza
    Kelas : XI IPA 6
    NO : 29

    Puisi 1

    Tema :Kepedulian Lingkungan

    Sampah...
    Engkau berada di mana-mana
    Menimbulkan wabah
    Mengotori lingkungan dan suasana

    Kawanku...
    Jagalah lingkungan selalu
    Dari sampah yang mengganggu
    Agar kita bisa maju


    Puisi 2

    Tema : Kecintaan terhadap budaya bangsa


    Batik...
    Engkau budaya kami
    Terlihat indah dan cantik
    Menjadi tanggung jawab kami
    Untuk menjagamu
    Kawanku...
    Mrilah kita jaga selalu
    agar kita tidak malu

    BalasHapus
  53. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  54. Nama: Irvandani Irwandi
    kelas: XI IPA 6
    No: 25

    Puisi 1
    Tema : Kepedulian Lingkungan

    Kududuk terpaku memandang
    Dedaunan hijau terbentang bak permadani
    Alangkah cantiknya negriku
    Kebesaranmu ya Tuhanku

    Ku tersentuh
    Terdengar sayup-sayup bunyi seruling
    Melantunkan lagu sayu
    Merdu menenangkan kalbu

    Ya Tuhan
    Bersyukurnya aku
    Akan kemegahan alam yang kau ciptakan untukku

    Puisi 2
    Tema : Kecintaan Terhadap Budaya Bangsa

    Gadis kecil cantik rupawan
    Tersenyum merekah
    Memakai baju berwarna merah
    Menarikan sebuah tari

    Dengan lemah gemulai
    Menari penuh bangga
    Sesuai dengan ritme musik
    Menampilkan budayanya

    Diriku bangga
    Memiliki bangsa
    Yang kaya akan kekayaan budaya

    BalasHapus
  55. Nama : Hugo Probo Gumelar
    Kelas : XI IPA 6
    No.Abs: 21

    Puisi 1 :
    Tema : Peduli Lingkungan

    Dikala cahaya mentari mulai melangkah
    Masih dalam kesejukan pagi,
    terhampar ruang,
    Ruang bebas nan indah

    Ku berjalan, melangkah menanti harapan
    angin semilir membelai tubuhku
    Setiap hembusan nafas, memberi kesegaran

    O, betapa indah pesona alam
    indah menyentuh hati
    Sentuhannya membukakan mata
    pesonanya terbayang dalam pikiran
    walau hanya sekilas, tapi nyata . . .
    Memberi kehidupan bagi manusia
    Itulah alam. . .

    Namun, sayang . . .
    Kini, pandangan itu terhalang oleh bayang kabut
    Pikiran ku tak mampu lagi berbayang
    mataku tak dapat menahan perihnya
    telingaku tak mampu lagi
    untuk mendengar suara alam itu . . .
    dan kini hatiku tak tertarik lagi padanya
    karena rasa ku terhalang,
    terhalang oleh bayang kabut

    Api telah membara,
    di tengah-tengah hutan belantara,
    begitu banyak hutan yang musnah
    karena kita, manusia . . . .

    Tiada yang dapat mengelak
    bahwa alam telah rusak . . .
    suatu karya indah Ilahi,
    yang telah disia-siakan manusia

    Di mana peduli kita?
    Di mana hati kita?
    Dengan mudah buah bibir berbicara,
    namun tangan kaki kita hanya terpana,
    dan segera melupakannya

    Namun,
    Jangan sampai mata kita benar-benar buta
    jangan sampai telinga kita benar-benar tuli
    dan jangan sampai rasa itu benar-benar hilang
    hilang melayang dalam bayang-bayang kabut . . .

    Tiada dapat yang merubah selain diri kita
    hilangkan bayang - bayang kabut, penghalang rasa
    Agar mata, telinga dan hati kita kembali hidup
    hidup berdampingan dalam kepedulian
    Antara alam dan manusia . . .

    Langkah kaki ku terhenti,
    memandang cahaya mentari, dengan penuh harapan
    Kurasakan getaran jiwa, yang juga menanti harap
    Mata dan hati yang merindu,
    dan diriku menanti perubahan . . .
    Seperti yang dulu . . .


    Puisi 2:
    Tema : Cintai Kebudayaan Bangsa

    Aku cinta bangsaku
    aku cinta negaraku
    begitu luas,
    begitu kaya . . .
    O, nan indah budayanya
    dari Sabang hingga Merauke, tiada duanya

    Dengan mata ku memandang,
    sebuah tarian, dalam alunan musik yang indah
    getaran-getaran jiwa yang terpancar
    dengan gerakan-gerakan gemulai
    begitu erat maknanya

    Sungguh, menunjukkan budaya bangsa
    budaya bangsa sebagai jati diri bangsa
    sebagai identitas bangsa

    namun, tidak sedikit yang telah hilang
    hilang termakan zaman . . .
    tak sedikit yang telah di ambil
    dari budaya kita

    Karena itu, cintailah budaya bangsa
    lestarikan mereka
    agar tetap berada dalam genggaman tangan
    tak jatuh karena dibiarkan begitu saja
    dan tetap menjadi budaya
    sebagai jati diri bangsa.

    BalasHapus