Selasa, 22 September 2009
PUISI KARYA SISWA-SISWI KELAS XI IPA 6 0910
Manusia sering memerlukan luapan emosi yang bergejolak dalam hati. Manusia butuh media penyaluran atau kompensasi cita rasanya tentang kisah kasih, derita hidup, dan asa hari depan. Bacalah karya kami ini di balik luapan renungan hati kami yang tertuang melalui rangkaian kata berirama dan bergaya bahasa, kata-kata nyata yang bernuansa bening lewat jiwa kami. Bila perlu umpatlah puisi kami agar kami bisa berkembang di kemudian hari. Pilihan kataku adalah pilihan jiwaku yang menyemangati hidup dan kehidupan ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Nama:amanda rizky
BalasHapusKelas:XI ipa 6
Nomor absen:03
Puisi I
Tema:sindiran terhadap birokrasi
Sindiran untuk Birokrasi Indonesia
karya:Amanda Rizky/03
Birokrasi
Ingatkah akan diri?
Membangun inspirasi
Melanjutkan demokrasi
Menciptakan aspirasi
Demi bangsa yang suci
Tapi semua hanya mimpi
Dirimu yang menjanjikan
Dan mencerminkan harapan
Bagi bangsa
Dengan janji menjijikan
Birokrasi
Semoga kau selalu sadar diri
Bahwa kau hanyalah seorang diri yang tidak suci
Palembang,30 September 2009
Puisi 2
Tema:cinta terhadap kalangan ekonomi kebawah
Surat cinta pada pengemis
Karya:Amanda Rizky/03
Bajumu
Yang selalu tampak lusuh
Selalu nampak kusut
Membuat hatiku pilu
Kau selalu nampak lesu
Saat duduk di pinggir depan rumahku
Wajahmu
Yang selalu nampak lesu
Mengingatkanku
Akan sebuah kain pel yang ada di lantai rumahku
Menunggu
Dan terus menunggu
Sampai dating sebuah uang lusuh
Selusuh dirimu
Andaikan kau tahu
Aku selalu memperhatikanmu
Bagaimana bahagianya dirimu
Saat menerima uang seribu
Dari para orang kaya yang berduyun
Semoga aku selalu bisa menatap wajahmu itu
Wajah yang selalu membuat aku tersenyum
Saat menatapmu
Sudah membuat aku menjadi tentram
Semoga kau menjadi orang yang paling beruntung
Akan kudoakan itu.
Palembang,30 September 2009
Nama : Andre Hasiholan P.
BalasHapusKelas : XI IPA 6 / 05
1. Sindiran Terhadap Birokrasi
Jangan salahkan aku
Aku hanya murid sekolah
Uang sekolah yang melonjak tinggi
Membuat hati menangis perih
Yang aku bisa hanya menggigit jari
Teman-temanku saling memamerkan diri
Aku hanya menatap iri
Dengan muka yang frustasi
Jangan Salahkan Aku
Di kelas
Mencontek aku sudah biasa
Menjadi keterampilan istimewa
Setengah mati kukejar angka
Menipu diri jadi sempurna
Agar kelak aku dewasa
Dengan mudah aku akan dapat harta
Berupaya dengan segala cara
Yang penting aku harus jadi kaya
Itu juga sebuah cita-cita
Jangan Salahkan Aku
Kaulah yang mengajari
Dalam perilaku sehari-hari
Dengan perampokan yang bernama korupsi
Dengan penipuan berganti monopoli
Dengan pemaksaan berkedok biaya administrasi
Dengan kriminal datang silih berganti
Jangan Salahkan Aku
Aku hanya meniru-niru
Dalam tayangan sinetron
Dalam film-film murahan
Dalam CD-CD bajakan
Dalam perilaku selebritis yang arogan
Jangan salahkan aku
Aku hanya mengikuti
Dari pemerintahan negeri ini
Dari perilaku pemimpin negeri
Dari kebijakan-kebijakan menteri
Jangan Salahkan Aku
2. Cinta Terhadap Kalangan Menengah ke Bawah
Aku dan Pengemis
Langkah kakiku terayun
Berhiaskan senyuman
Bersama indahnya pagi
Mencoba mengejar mentari
Terhenti langkahku
Sekejap hilang senyumku
Sekejap merintih hatiku
Terlihat jelas pengemis di depanku
Di jalanan...
Setiap kata yang teruntai hanya air mata
Setiap hari tubuhmu dilelehkan mentari
Tapi kadang dibekukan oleh hujan
Menjinjing gunung dalam tiap kantong baju
Dengan irama perut yang tak menentu
Berselimutkan lembaran uang seribu
Ku terdiam terpaku
Pilu hatiku
Terhanyut perasaanku
Seraya berlalu
Meninggalkan selembar uang seribu
Tema : Puisi cinta terhadap lawan jenis.
BalasHapusSayang
Karya : Sylvia Chandra / 43
Sayang...
Ketika kubuka dua mataku
Kuingin selalu memandangmu
Kuingin selalu didekatmu
Kuingin selalu menemanimu
Perhatianmu, sikapmu, kasih sayangmu..
Membuatku tak ingin jauh darimu
Membuatku nyaman didekatmu
Tak ingin kujauh darimu
Membuat hati ini semakin menyayangimu
Membuat hati ini tak ingin melepaskanmu
Kau perlakukan aku seperti putri
Membuatku merasakan kebahagiaan
Membuatku tak mau berpaling darimu
Membuat hati ini tak tenang ketika tidak melihatmu
Membuat hati ini gundah ketika tak tahu kabarmu
Tetapi...
Kenapa sekarang engkau menjauhiku?
Kenapa sekarang engaku melupakanku?
Apa salah yang kuperbuat, sayang?
Aku hanya ingin selalu bersamamu
Sedih rasanya hati ini
Melihat apa yang kau perbuat
Kau campakkan aku begitu saja
Ketika aku sudah terlanjur sayang padamu
Mengapa semua ini terjadi?
Apa yang harus kuperbuat?
Sedih rasa hati ini melihatmu begini
Kini aku hanya bisa menyimpan semuanya sendiri
Menunggu kepastian yang tak kunjung datang
Tema : Puisi cinta terhadap Tanah Air.
Tanah Airku
Karya : Sylvia Chandra / 43
Aku berdiri menatap dunia
Melihat laut terpapar luas
Melihat alam yang indah
Melihat gagahnya bendera berkibar
Melihat sumber daya yang maju
Melihat eloknya tanah airku
Perjuangan pahlawan yang tak sia-sia
Terus maju menerjang yang ada demi tanah air ini
Membuatku bangga akan memiliki tanah air ini
Membuatku terus mau memperjuangkan tanah air ini
Tanah Airku..
Kau selalu membuat aku memujamu
Cintaku padamu tak akan hilang
Cintaku padamu tak akan pernah pudar
Aku hanya manusia biasa
Yang banyak melakukan kesalahan
Tapi kini aku akan terus memperjuangakan tanah air ini
Terus maju membuat negara yang indah
Membuat orang lain kagum akan tanah airku
Membuat tanah air ini lebih unggul dari yang lain
Kapan semua ini dapat kulakukan?
Walaupun aku tidak dapat melakukannya sekarang
Kelak aku akan berusaha membuat lebih baik
Aku tetap cinta tanah airku
Puisi 1
BalasHapusTema: heroisme
Tumpah Darah
Karya: nicholas L.J. /34
Negaraku
Tanah air ku
Disana ku bertumpu
Tempat berlangsungnya hidupku
Cintaku padamu
Tertanam dalam hatiku
Negaraku
Cintaku
Kau ku bela selalu
Tak ada yang berani menurunkan mu
Dengan darahku
Ku bela selalu
Tak peduli dengan nyawaku
Tak peduli dengan jiwaku
Tumpah darah ku
Cucuran keringatku
Hanya untuk mu
Cintai negaraku
Negaraku merah putih ku
Puisi 2
Tema: dekandasi moral
Gila Harta
Karya: nicholas
Duniaku
Penuh dengan manusia tak bermoral
Ketamakan
Keserakahan
Keburukan
Mengotori duniaku
Dunia telah hancur
Dipenuhi manusia tak beradab
Gila harta
Yang membanggakan dirinya
Hanya bermodalkan harta yang bukan milik nya
Tanpa moral
Tanpa jiwa
Korupsi
Makan harta rakyat kecil
Hanya perduli harta harta dan harta
Manusia sebangsaku
Bentuk lah moralmu
Semangati dirimu
Kasih sayang memenuhi mu.
Untuk negaraku
Untuk sesama mu
Membangun dunia baru
Nama: Sandy
BalasHapusKelas : XI IPA 6
No. Absen : 39
Puisi 1
Tema : Dekadensi moral
KEGUNDAHAN BATIN
Pagi ini aku bangun kembali
Kuratapi pahitnya lagi
Hari - hari tanpa yang menemani
Serasa berhenti dalam nadi
Ku muak dengan semua ini
Menanti dan terus menanti
Tanpa tahu yang kan terjadi
Hanya menangis dalam hati
Ku bingung dengan semua ini
Tak tahu yang harus kupilih
Tak tahu yang harus kuyakini
tak tahu yang harus kupercayai
Lebih baik aku pergi
Meninggalkan semua perih
Kuharap suatu saat nanti
Semua ini akan berhenti
Puisi 2
Tema : Heroisme
PERJUANGAN-KU
Mengapa dengan hidupku...?
Darah disekelilingku
Ku tak dapat mengendalikan diriku
Dengan semua kenyataan hidupku
Maju selangkah telah mempertegas keyakinanku
Ku berjuang bukan untuk diriku
Melainkan untuk bangsaku,
Untuk negaraku, dan untuk tanah airku
Tanpa sadar, terasa kaku
Kulihat sebilah pedang menembus tubuhku
Sesak... sesak terasa di dalam dadaku
Seakan menghentikan aliran waktu
Aku kalah dalam perjuangan hidupku
Angin seakan mencabik - cabik kepercayaanku
Namun ada satu keberhasilan dalam hidupku
Aku mampu melawan sesuatu yang tak bisa kulawan
Nama: Nicholas
BalasHapusKelas: xip 6
No absen: 34
Puisi 1
Tema: heroisme
Tumpah Darah
Karya: nicholas L.J. /34
Negaraku
Tanah air ku
Disana ku bertumpu
Tempat berlangsungnya hidupku
Cintaku padamu
Tertanam dalam hatiku
Negaraku
Cintaku
Kau ku bela selalu
Tak ada yang berani menurunkan mu
Dengan darahku
Ku bela selalu
Tak peduli dengan nyawaku
Tak peduli dengan jiwaku
Tumpah darah ku
Cucuran keringatku
Hanya untuk mu
Cintai negaraku
Negaraku merah putih ku
Puisi 2
Tema: dekandasi moral
Gila Harta
Karya: Nicholas / 34
Duniaku
Penuh dengan manusia tak bermoral
Ketamakan
Keserakahan
Keburukan
Mengotori duniaku
Dunia telah hancur
Dipenuhi manusia tak beradab
Gila harta
Yang membanggakan dirinya
Hanya bermodalkan harta yang bukan milik nya
Tanpa moral
Tanpa jiwa
Korupsi
Makan harta rakyat kecil
Hanya perduli harta harta dan harta
Manusia sebangsaku
Bentuk lah moralmu
Semangati dirimu
Kasih sayang memenuhi mu.
Untuk negaraku
Untuk sesama mu
Membangun dunia baru
Tema : Sindiran terhadap Birokrasi
BalasHapusSILUMAN BIROKRASI
karya : Anantya D.S.
Inilah birokrasi negaraku
Membentuk sebuah piramida
Klasifikasikan tingkatan yang ada
Hanya untuk hidupkan siluman sudah berada
Kuketahui siluman birokrasiku
Yang suka menghambat waktu
Siluman itu…
Terlalu berkreasi
Membuat banyak aksi
Hingga aku hanya tersaksi
Kuperkenalkan lagi siluman birokrasiku
Yang suka menerbangkan uangku
Lagi lagi, siluman itu…
Mengambil jatah nasi
Katanya demi waktu yang pasti
Tapi tak juga buatku asri
Justru basi !
Seperti melewati batu tuk lewati hantu hantu itu
Itu menghambat langkahku
Mempersulit jalanku
Tapi hasilnya, apa lebih baku?
Ahh…. Terlalu lama terlalu lambat
Hasilnya pun sama aktifitasku sudah terhambat !!
****
Tema : Cinta terhadap kalangan ekonomi menengah kebawah
PENGEMIS BERBAU AMIS
karya : Anantya D.S.
Langkah peminta kecil berdayun
Dengan bau amisnya bergerombolan berduyun duyun
Menghampiri kalangan yang sedang berayunkan kesejukan
Siang itu yang aku tahu
Sangat terik dan menyengat
Hingga rintihan terdengar samar
Sampai sering terabaikan
Rintihan itu berasal dari sebuah kisah
Kisah yang dirangkai dari sebuah untaian tragis dan malangnya nasib kurangnya kasih
Dengan penuh senyuman menyanyikan sebuah lagu dan bunyikan krincing
Hangat terdengar pilunya tak kalah hangatnya yang menahan lapar sambil menghitung kancing
Demi sesuap nasi malam ini
yang sering kau buang bagai tak berarti
Kau katakan lapar, ia mengerti
Kau katakan kenyang, ia tak menguasai sampai mati !
Wahai orang beruang, jangan pernah kau anggap mereka kumpulan terbuang
Goyahkanlah hati tuk berbagi kawan !
Jangan terus menghujat dan melawan…………….
Nama : Syelvi Alexander
BalasHapusKelas : XI IPA 6
Nomor absen : 42
Puisi 1
Tema : Cinta Tanah Air
Rumahku Indonesia
karya : Syelvi Alexander
Bumi Nusantara
keindahanmu tiada tara
Bumi nan elok dan subur
kebanggaan tak akan lebur
Tanah hijau terbentang
dari Merauke hingga Sabang
Kibaran Sang Merah Putih
perjuangan kesatriamu tanpa letih
Indonesia pusaka
walau kami sudah merdeka
tak akan kami biarkan engkau terluka
Walau berbeda budaya dan suku
kami berusaha bersatu padu
Engkau tempat lahir dan hidup kami
hingga akhir hayat kami
Puisi 2
Tema : Cinta Kepada Lawan Jenis
Cinta Sepihak
karya : Syelvi Alexander
Bagai jarum terhambur
menembus kalbu yang hancur
Melihat permata hatiku menghilang jauh
serasa tubuhku menjadi lumpuh
Ingin membuka lembaran lama
namun harapan telah pupus
Sang waktu telah berjalan
dan engkau tak mungkin kembali
Menatap wajahmu
hal terindah dalam hidupku
Walau tak dapat menyentuhmu
namun cintaku selalu untukmu
Tak ingin ku lepas genggamanmu
saat kau mengenggam jemari tanganku
walau ku tahu engkau akan melepasnya
sungguh di dalam lubuk hatiku aku tak rela
Bayanganmu....
tak akan hilang dalam kalbuku
Tajamnya tatapan matamu
membuatku terbius cinta
Hari demi hari
ku lewati dengan kepedihan
Karna cintaku yang sepihak
yang tak terungkapkan dengan kata-kata
nama : Stefanny Hutanijaya
BalasHapusKelas : XI IPA 6
No : 41
Puisi 1
tema : Puisi cinta kepada lawan jenis
365 Hari dan Aku Cinta Padamu
365 hari yang lalu
Dengan setangkai mawar merah di tangan kananmu
Dengan mimik yang tersipu malu,
Dan menatap lemah mataku
Seakan takut menhadapiku
... 3 kata terucap darimu
Sangat singkat dan kaku
Yang mungkin takkan menguras waktu
Namun indah bagiku,
Aku terdiam membisu
seakan tak paham semua itu,
lalu kuanggukkan kepalaku
Seraya menjawab "YA" padamu.
Kini biar ku ulang ucapanmu,
yang sangat singkat dan kaku itu,
yang bahkan tak menguras waktu,
namun, takkan hilang di relung waktu,
cukup 3 kata itu
"AKU CINTA PADAMU"
sejak 365 hari yang telah berlalu itu.
Puisi 2
tema : puisi cinta terhadap tanah air
Bangsaku Indonesia
Bangsaku Indonesia
Yang kucinta dan kupuja
Yang kaya akan seni budaya
Dan yang damai dan sejahtera
Tak akan pernah kubiarkan
Indonesia di hancurkan
Oleh komplotan "BINATANG" hina
Yang gila akan harta
Jayalah Indonesia
Jangan takut kau merdeka
Kumandangkanlah!
Serukanlah!
dan Teriakanlah!
MERDEKA!!!
Di Tanah Air Indonesia
Bersatulah Indonesia
Melawan para penjajah
Karna kau lah Indonesia
Yang damai dan sejahtera.
Nama: Janeva Septiana Sihombing
BalasHapusKelas: XI IPA 6
No: 27
1.Tema puisi: Kecintaan Terhadap Budaya Bangsa
HILANG
Semua orang mulai bergeming
Ketika harta yang tak ternilai itu akan pergi
mengerahkan segenap tenaga untuk berjuang mendapatkannya kembali
Keelokan gemulai jari
sentuhan lembut alunan lagu
dan nikmatnya panganan sudah direbut tanpa berkeringat
Tak ada yang mampu menyingkap
Ketika yang elok itu ada, menolehpun enggan
Selalu mengangkat dagu, sombong
Seakan itu bukanlah sesuatu yang berharga
Ketika hilang....
Ujung rambutpun ikut berteriak,protes memintanya kembali
Dan....
akankah mereka terus menggerogoti seluruh hasil buah pikiran ibu pertiwi?
Kaki ini hanya bisa bergetar
tangan hanya bisa basah berkeringat
otak hanya bisa bergetah penyesalan
Mata berkaca, dan berair
Namun, janganlah tali jalinan yang sudah kokoh terkikis oleh airmata penyesalan....
2.Tema puisi: kepedulian Terhadap Lingkungan
MIMPI
Aku duduk sendiri bersimpuh dengan angin dan hembusan nafasku
Makin lama makin erat kurasa dekapan angin barat
Beriak gelombang hati ini
Melihat indahnya pesona tanah air
Semuanya hijau,membangkitkan semangat yang ada untuk teru bertahan hidup
Lautnya biru, tersirat ketenangan
kala menatap percikan gelombang
sungainya, mengalir deras
Membuatku terpacu untuk berjuang tanpa henti
Namun, itu hanyalah pandanganku dulu
Jauh,saat aku masih kanak-kanak
Sekarang....
Makhluk hijau itu sudah berubah menjadi coklat dan hitam,mati
Tak ada lagi yang mampu membantuku menata emosi yang ada
Laut yang biru...
yang dahulu selalu memberi ketenangan setiap melihat percikannya
Kini, telah berubah menjadi kegaduhan
kedukaan....
Sungai yang deras mengalir
Kini hanya bisa tertahan di ilir, karena sisa-sisa manusia
Membuat semuanya tak enak
Hanya ada bau busuk dan penyaki
Dimana tanah airku yang dulu
Yang mampu menimbun semangat
yang mampu menggetarkan hat
Berapa kepala yang mampu memulihkan semuanya?
Akupun selalu teringat akan perihnya bola dunia
Mungkin ia merasa, bahwa tubuhnya kini tak bulat lagi
Akankah tak ada lagi bola dunia?
Aku hanya bisa merasakan indahnya pemandangan
sejuknya udara dan hengatnya mentari
Ketika aku mulai berbaring, dan memejamkan kedua mataku...
PUISI I
BalasHapusTEMA : Sindiran Terhadap Birokasi
Janji Palsu
Oleh: Andrianus Effendy
XI IPA 6/ 06
Birokasi namamu
Janji indah di mulutmu
Kata kata manis menurutmu
Semua demi kami katamu
Tak pernah sedikitpun ditepati
Semua hanya untuk mendapat simpati
Harapan yang semula hak kami
Hanya menjadi angin lalu di hati
Sungguh kau mengikari
Semua janji yang telah terukir
Janji yang katamu akan ditepati
Tapi semua tinggalah sepi
Keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, katamu
Akan segera didapatkan
Sampai sekarang hati tetap menunggu
Semua janji dan harapan
Sungguh kau penipu
Mengikari semua janjimu
Hanya demi egomu
Kau berikan janji palsu
Kau tak layak begitu
Menipu masyarakatmu
Kaw melakukan itu
Kau memberikan kami janji palsu
Janji seorang penipu
Kepada orang yang percaya padamu
Janji yang palsu
Yang menghancurkan harapan bangsamu
PUISI II
TEMA : Cinta Terhadap Kalangan Ekonomi Menengah ke Bawah
Semangat Seorang Pengemis
Oleh : Andrianus Effendy
XI IPA 6 / 06
Mentari pagi muncul di balik embun
Seakan menyinari langkahmu
Langkah yang lemah dan lesu
Karena tak makan sedikitpun
Melihatmu dari belakang
Seakan membawa sekarung karang
Walau ragamu lelah
Tapi kau tetap kuat
Walau hanya sekedar uang seribu
Dari seorang yang mengasihanimu
Bagimu berharga sekali benda itu
Membuat hatiku pilu
Dirimu yang terlihat kusut
Dengan pakain lusuh
Yang membuat hatiku pilu
Begitu sangat kasihan dirimu
Ingin ku membantu
Tapi ku takut tak mampu
Walau hanya seribu
Akan kuberikan untukmu
Sungguh ku terenyuh melihatmu
Semangat tinggi dari dirimu
Hanya untuk mencari sesup nasi untukmu
Sudah membuatku berdecak kagum
Mentari tepat di atas kepalamu
Seakan membakar tubuhmu
Tapi semangatmu
Tetap berkobar di hatimu
Ingin ku sepertimu
Yang selalu kuat di kondisi apapun
Dengan semangatmu
Akan ku jalani hidupku
Nama : Chrisella
BalasHapusKelas / Absen : XI IPA 6 / 11
Tema : Patriotisme
Pahlawan Adalah Kita Semua
Gemuruh nasionalisme selalu bergema
bersama tajamnya senjata dan teriakan suara
saat upacara dilaksanakan bersama
namun benarkah rasa nasionalisme mencair
ketika pegawai pajak mengetuk pintu pagar rumah
tanpa kita bisa sembunyi darinya
Teriakan nasionalisme selalu memekakkan telinga
saat kemenangan di depan wajah
dipestakan dengan meriah
namun rasa nasionalisme menguap
saat kekalahan menjadi kenyataan
yang harus kita telan bersama-sama
Adakah cerita pahlawan
selalu mengisahkan keperkasaan
adakah cerita pahlawan
selalu memberikan kemenangan
yang kutahu
pahlawan adalah manusia biasa
bukanlah dewa yang harus selalu menang dalam segalanya
Pahlawan adalah kita semua
yang membuang sampah pada tempatnya
saat orang-orang sembarangan membuangnya
pahlawan adalah kita semua
yang rela menunggu lampu merah
saat orang-orang menyerobotnya
pahlawan adalah kita semua
yang memakai air seperlunya
saat orang-orang berlomba mengurasnya
Pahlawan adalah kita semua
yang menahan hati dari kemunafikan dunia
dari mereka-mereka yang memperdaya kekayaan negeri ini
pahlawan adalah kita semua
yang mau merapatkan tangan
bersama-sama memperjuangkan tekad
mendengarkan bisikan nurani yang suci
maju terus tanpa henti
Tema : Religi
Cintaku hanya untuk - Mu
Aku hanya ingin berbaring di sebelah - Mu
aku percaya
Engkau kelihatan sangat indah malam ini
mata – Mu memancarkan kesuciaan
tangan – Mu memberi kehidupan
ribuan orang tak mengerti apa maksudku
itu karena mereka tidak tahu
apa yang sedang ku ungkapkan dari dalam hati
Aku hanya ingin menyentuh – Mu
memegang dan merasakan kehangatan –Mu
aku membutuhkan –Mu
Tuhan , aku memerlukan -Mu
aku sungguh mencintai-Mu
Tiupan angin mengiring berjalannya waktu
aku mendengar suara panggilan – Mu
aku akan menyambut – Mu
dengan bisikan di pagi hari
kasih kita adalah abadi
dan Surga tersenyum ketika Engkau datang menghampiriku
Engkau tau yang ku rasakan
ini suatu hal yang tidak dapat disalahkan
aku sungguh bangga untuk mengatakan
aku mencintai –Mu
cinta – Mu membawaku terbang tinggi
untuk terus selalu berjalan bersama –Mu
sekarang dan selamanya
cinta kita adalah semua jawaban
Nama : Rio Wijaya
BalasHapusKelas/absen : XIP6/38
Puisi 1
Tema :Heroisme
Semangat Perjuangan
Jiwamu bak pahlawan
Hatimu bagaikan sinar rembulan
Sikapmu penuh teladan
Semangatmu menuntun kebenaran
Pantang menyerah selalu melekat
Putus asa pun disikat
Keberanian mencekam bagai kilat
Sampai meretak cermin coklat
Peranmu sangat mulia
Menjadikan orang lebih berguna
Perjuangan harus tiada henti
Sampai menembus dinding keberhasilan
Ku berharap...
Engkau selalu menuntunku
Menemaniku...
Menyertaiku...
Oh...semangat perjuangan...
Puisi 2
Tema : Dekadensi Moral
Obat Terlarang
Pengaruhmu sungguh memikat
Bagaikan emas yang bertaburan
Sekedar hanya mengecap
Pahit sudah kehidupan
Semua hal ditinggalkan
Saat engkau menyengat kami
Tidak ada pilihan lain
Resiko pun kami pegang
Ajakanmu...
Bentukmu...
Rasamu...
Dan segalanya...
Harus dihancurkan...
Sama saat engkau hancurkan moralku
Kenanganmu sulit dilupakan
Dari yang terburuk hingga paling buruk
Sampai kebaikan menjadi keaiban
Sampai masa depan berada di puncak
Sampai nyawa di ujung tanduk
Nama : Yonathan Kurniawan Hasan
BalasHapusKelas : XI P 6
No. Absen : 45
Puisi : 1
Tema : Puisi Cinta kepada lawan jenis
Apakah itu Cinta sejati?
Cinta sejati datang bukan dari harta
Cinta sejati datang bukan dari rupa semata
Cinta sejati datang bukan dari kebetulan
Melainkan cinta itu datang dari lubuk hati
Sebuah cinta yang tak mungkin di pungkiri
Cinta engkau mengalir apa adanya,
Bagai ombak yang terus berayun – ayun tanpa henti
Cinta,
Engkau selalu menghantui semua sudut dalam hatiku
Tak mampu kulewati sedetik pun tanpa cinta
Tanpa cinta apalah arti sebuah hidup
Memendam rasa cinta yang terpendam
Tak dapatku ungkapkan dengan rangkaian kata
Tetapi hanya sebutir cintalah dapat menumbuhkan
serpihan harapan tlah lama menghilang
Kupejamkan mataku sejenak
Hanya untukmu
Memberi kenyataan dalam khayalan
Tuk bisa milikimu cinta
Cinta adalah pengorbanan,
meskipun sangat menyakitkan
Demi cinta sejati,
Tak apalah aku relakan hatiku ,kehidupanku, bahkan nyawaku
sekalipun
Dalam rindu yang t’lah lama terpendam
Sabar menanti kekasih hati
Indahnya cinta yang mulai bersemi
Kini tak dapat kurasakan lagi
Biarlah tulusnya cinta,
Putihnya hati,
Sucinya kasih,
Kan abadi dalam cinta sejati
Nama : Yonathan Kurniawan Hasan
Kelas : XI P 6
No. Absen : 45
Puisi : 2
Tema : Puisi Cinta terhadap tanah air
Indahnya Indonesiaku
Langit biru terhampar luas di udara
Burung – burung berkicau merdu
Lautan biru yang banyak menyimpan kekayaan alam
dan pantai pasir putih berkilauan cahaya permata
Kutemukan tempat terindah yang pernah ku diami
Negeri indah terbentang luas kehijauan alam
Gunung – gunung nan kokoh berhadapan cakrawala
Angin mengikuti derainya udara di malam senja
Inilah negeriku...
Kampung halamanku yang selalu kubanggakan
Sejuk udara dingin yang kurasakan melalui pegunungan
bahkan puncak telah kulewati
Kehangatan penyambutan lautan pada pantai
Mengajak berbagai bangsa dari negeri lainnya untuk datang
Indahnya hati tatkala kita menjaga dan merawatnya
Tapi kebusukan hati akan memudarkan setitik keindahan
Pepohonan, hewan tersenyum menyambut sejuknya embun pagi
Senangnya hati bilamana kita melindungi mereka
Setetes embun kini tlah bebas
menemukan dahannya
sebarkan kesejukan
berbagi kepada siapapun yang ditemuinya
Alam ria menyambut datangnya pagi
Tatkala bunga bermekaran dengan indahnya
Wahai cakrawala yang selalu menyinari hatiku
Tatkala negeriku berlimpah hasil alamnya
Tidak sia-sia hasil peluh penduduk desa
Negeri ini adalah negeriku
Kampung halamanku
Yang keindahannya tak ternilai
Aku bangga akan negeriku Indonesiaku..
Tema: Puisi cinta terhadap lawan jenis
BalasHapusDia
Karya: Yovan Saputra Lie/46
Dia…
Indah bagaikan bunga
Cerah bagaikan langit
Bagaikan bidadari di hidupku
Dia...
Pandangannya memancarkan sinar
Senyumnya manis seperti madu
Suaranya merdu bagaikan kicauan burung
Membuat hatiku bedegup kencang
Karena dia...
Hidupku terasa lebih bermakna
Seperti memiliki nyawa lebih
Aku ingin dia selalu disisiku
Dan hanya untukku
Tak butuh waktu lama tuk cintai dia
Cinta itu berasal dari lubuk hati terdalam
Dan hanya dia yang bisa membuat cintaku luluh
Ku senang bila dia terus bersamaku
Semua terasa indah bila bersama dia
Dia...
Bagaikan hidup dan matiku
Bagaikan bintang di surga
Hanya dia yang bisa membuatku tenang dan damai
Ku cinta dia sedari dulu
Ku berharap dia jadi milikku
Atau mungkin dia memang tercipta untukku
Ku ingin dia hingga akhir waktuku
Tema: Puisi cinta terhadap Tanah Air
Negeriku
Karya: Yovan Saputra Lie/46
Negeriku...
Aku dilahirkan disini
Aku dirawat dan dibesarkan disini
Aku mendapat pendidikan disini
Semua kudapatkan dan kulakukan disini
Mungkin matipun aku akan disini
Negeriku...
Laut milikmu terbentang luas
Sumber dayamu berlimpah ruah
Alam milikmu indah melebihi segalanya
Cerahmu melebihi bintang
Kau adalah kebanggaan tersendiri bagiku
Kan kubuat semua orang bangga padamu
Takkan kubiarkan orang lain mengambil milikmu
Dan kan kuperjuangkan kau hingga akhir hayatku
Semua itu kan kulakukan hanya untukmu
Semua itu kan kuusahakan hanya untukmu
Walaupun ku hanya manusia biasa
Yang tak berdaya menghadapi kesulitan demi kesulitan
Tapi mulai sekarang semua itu kan kuperjuangkan
Kulakukan semata hanya untukmu
Kuharap bendera merah putih milikmu terus berkibar selamanya
Karena kucinta kau negeriku
Nama:Christian Triputra
BalasHapusKelas/No absen:XIP6/12
Puisi 1
Tema:patriotisme
Merdeka!!
Merdeka itu bebas!
Bebas dari segalah masalah yang menimpa
Bebas dari segalah penjajah yang mennindas
Bebas dari segalah kebodohan yang ada
Merdeka itu karena ada pahlawan!
Pahlawan itu memiliki jiwa seorang patriot
Pahlawan itu tidak boleh dilupakan
Pahlawan itu tidak kenal rasa takut
Merdeka itu adalah kita
Kita yang harus mengembangkan negara
Kita yang harus memajukan bangsa
Kita yang harus mempertahankan kemerdakaan bangsa
Karena kita adalah masa depan bangsa!
Tema:Realigi
Mencari arti hidup
Apa arti hidup
Di dalam sebuah kehidupan terdapat kesedihan
Di dalam sebuah kehidupan terdapat kesenangan
Apa yang sebenarnya kita dapatkan dalam hidup
Di dalam hidup lebih banyak ku rasakan kesedihan
Di dalam hiduplebih banyak ku berbuat dosa
Untuk apa hidup jika kurang mersakan kebahagiaan
Untuk apa hidup jika suatu hari nanti ke neraka
Telah banyak ku sampaikan doaku kepadanya
Kepadanya yang telah memberikan aku hidup
Tapi aku masih ragu akan kehadirannya
Tuhan berilah aku petunjuk hidup
Tema Puisi : Tingkat Dekadensi Moral
BalasHapusPertanyaan kami padamu,Hai Negeriku
Karya : Maya Puspita Sari / 31
Negeriku, disini kami berjanji untuk bersatu
disini kami berjanji untuk berpadu
Disini kami berjanji untuk saling membantu
melupakan perbedaan ras, agama dan suku
Namun sekarang,
mengapa bumi ini tak lagi gembira
mengapa tanah ini tak lagi indah
mengapa negara ini porak poranda
mengapa manusiamu hanya berebut kekuasaan dan harta
Bagaimana nasib para pemuda pengangguran?
Ia jatuh ke dalam kolusi dan nepotisme yang tak berakhir
Ia letih untuk menggapai nasib baik di negara ini
Ia putus asa untuk mencari tempat bekerja
Bagaimana pula nasib sang koruptor?
Ia bahagia di atas penderitaan kaum miskin
Ia terbuai dari uang banyak orang
Ia senang dalam kemelaratan orang banyak
Apakah masih ada keadilan di negeri ini?
Di manakah moral para pepimpin bangsa,
Ketika mereka melihat kepedihan ada diantara negeri ini?
Mereka hanya membuai kata-kata manis tanpa membantu
Namun,
kami disini masih berharap
kami disini masih berdoa
agar negeriku ini dapat kembali merdeka
seperti dahulu kala
Tema Puisi :Heroisme
Bangkitlah Pemuda-Pemudi
Karya: Maya Puspita Sari / 31
Bangkitlah wahai pemuda-pemudi Indonesia
Engkaulah tumpuan bangsa ini
Engkaulah harapan bangsa ini
Besar tanggung jawabmu bagi nusa dan bangsa ini
Maju hadapi dunia ini wahai anak muda
Tunjukkan identitas kita sebagai anak Indonesia
Rebut mata dunia ini
Supaya mereka tahu siapa anak Indonesia
Tunjukkan semangat kalian yang menyala-nyala
Semangat yang tak pernah habis dimakan waktu
Bagikan itu pada semua orang
Supaya dunia tahu Indonesia yang sesungguhnya
Berikan segala kekuatanmu bagi bangsa ini
Tanamkanlah semangat yang membara dalam hatimu
Semangat untuk selalu maju bagi negeri ini
Bangkitlah muda-mudi Indonesia
Tema : Patriotisme / Tanggung Jawab terhadap Nusa dan Bangsa Terutama untuk 50 Tahun ke Depan
BalasHapusKarya : Fifin Sunarlie / 17
Masa Depan Indonesia
Negara tercinta
Apakah yang harus kami perbuat untuk membangunmu negara tercinta?
Sebagai generasi muda
Sudah sepatutunya kami berjuang demi nusa dan bangsa
Kami bertanggung jawab atasmu, Negara Kesatuan
Dan juga rela berjuang dan berkorban
Karena engkau terlahir dari sebuah perjuangan yang melelahkan
Sekaligus perjuangannya besar hingga memerlukan titik darah penghabisan
Maka dari itu, tidak sia-sialah perjuangan para pahlawan
Yang telah memerdekakanmu, Indonesia
Dari segerombolan tangan yang menginginkan Negara Indonesia
Karena kekayaannya yang berlimpah dan keragaman budaya
Tanggung jawab adalah tugas kami sebagai generasi penerus
Untuk terus menjaga Negara Indonesia agar tidak dirampas
Kami juga berusaha memelihara warisan budaya agar tidak terkikis
Serta kami selalu bersikap tanggung jawab dan patriotisme sebagai anak bangsa
Demi membangun Negara Indonesia untuk 50 yang akan datang
Segala upaya telah dilakukan mulai dari sekarang
Niscaya Negara Indonesia akan menjadi sebuah negara yang dapat bebas melayang
Terbang tinggi untuk menggapai cita-cita yang ditunggu-tunggu masyarakat sekarang
Tema : Religi
Karya : Fifin Sunarlie / 17
Kehendak Tuhan
Di kala kami merasa bahagia
Kami tidak pernah mengingat-Mu untuk berdoa
Kami hanya sibuk dengan masalah duniawi saja
Hanya mengejar materi untuk kepuasan semata
Tanpa pernah kami berpikir bahwa Engkaulah yang Maha Pencipta
Yang menciptakan langit dan bumi serta manusia
Kami lupa bahwa segalanya ada pada kehendak-Mu, Tuhan Maha Penguasa
Kami juga lupa bahwa Engkau adalah Tuhan Maha segalannya
Untuk itulah Engkau mengingatkan kami dengan teguran-Mu
Berupa bencana alam yang diberikan oleh Engkau
Kini setelah bencana itu terjadi kami sadar akan keberadaan-Mu
Yang selama ini telah kami tinggalkan tanpa pernah ingat untuk berdoa dan bersyukur pada-Mu
Setelah semuanya terjadi
Kami sadar betul bahwa sudah sepatutunya perintah-Mu kami taati
Dan kami tahu betul bahwa Engkau menginginkan yang terbaik untuk kami
Engkau tidak pernah memberikan cobaan di luar kemampuan hambanya seperti kami ini
Nama : Amalia Virgita
BalasHapusKelas : XI IPA 6
No. absen : 02
Tema 1 : Sindiran terhadap birokrasi.
Penjahat Ulung
Demi kesejahteraan rakyat
Demi kemakmuran rakyat
Demi kepentingan rakyat
Semua demi rakyat...
Itu janji manismu,
yang kau patri di hati kami...
Tapi kini,
seiring berjalannya waktu..
lambat laun, semua pun berubah
Janji-janji manis yang dulu kau lontarkan,
kini tinggallah bualan semata
Rakyat yang dulu kau utamakan,
kini hanya kau pandang sebelah mata
Tak ada kesejahteraan rakyat...
Tak ada kemakmuran rakyat...
Yang ada hanyalah,
perilaku-perilaku kotormu..
serta uang-uang panasmu..
Masihkah kau ingat??
Kau, seorang yang dipercaya rakyat,
dan dipilih rakyat..
membawa setumpuk amanah,
memperjuangkan hak-hak rakyat..
Tapi, penyalahgunaan kekuasaan,
tanpa perasaan..
seolah menjadi santapanmu sehari-hari..
tanpa memikirkan nasib bangsa ini dikemudian hari..
Tema 2 : Cinta terhadap kalangan menengah ke bawah.
Derita Orang Kecil
Lunglai dan gontai langkahmu,
menyisiri setiap daratan..
mengais sedikit rejeki,
demi sesuap nasi..
membuat aku terhenyak,
terdiam membisu..
Hatiku yang slama ini membeku,
kini telah mencair..
Mataku yang slama ini terpejam,
kini telah terbuka lebar..
Peluh perjuanganmu..
demi bertahan hidup,
melawan kejamnya dunia..
sepatutnya tuk dihargai
Tapi,
ketika jerit tangismu
memecah sunyi di gedung-gedung bertingkat
seakan tak dihiraukan
oleh para elite itu
Bukan belas kasihan yang kau dapat,
melainkan caci maki yang pedas,
yang begitu menyayat hati...
Ingin rasanya aku berontak
dan bilang mereka tak punya hati
Kau yang seharusnya dilindungi
malah disakiti..
Begitulah rona kehidupan,
yang sungguh memilukan..
Tapi kau harus tegar, dan
menggapai apa yang kau harapkan...
Balada Seorang Pengemis
BalasHapus(Puisi Cinta Kalangan Ekonomi Menengah Ke Bawah)
Setiap hari aku melihatmu
Kumpulan orang-orang tak mampu
Setiap hari menanti sesuatu
Yang hasilnya tak tentu
Penghuni sudut yang sepi di ujung jalan
Memeluk lutut dalam kesepian
Di gubuk sempit merenda cerita kelam
Merenungi hari-hari yang suram
Tak ada seorang pun yang peduli
Tak ada seorang pun yang memberi
Walau pun ia telah sabar menanti
Bahkan sampai berhari-hari
Laskar pengemis jalanan dari tepi bumi
Tak menyerah akan apa yang mereka hadapi
Menanti orang yang akan memberi
Memberikan sesuatu yang berarti
Ingin rasanya ku berbagi
Berbagi derita yang kau hadapi
Ingin rasanya ku peduli
Akan cobaan yang kau alami
Rahasia Pemerintah
(Puisi Sindiran Terhadap Birokrasi)
Apa ada yang tahu kerja pengadilan
Kalau mengangani kasus pembunuhan
Asal tersangka ada uang di tangan
Bisa-bisa tidak jadi ditahan
Apa ada yang tahu kerja wakil rakyat
Yang katanya menyalurkan aspirasi masyarakat
Tapi tiap hari menyengsarakan rakyat
Kumpulan orang-orang laknat dan bejat
Apa ada yang tahu kerja birokrasi
Anggotanya cuma bisa korupsi
Uang rakyat dimakan sendiri
Kumpulan pejabat tak tahu diri
Apa ada yang tahu wakil rakyat diangkat
Mereka harusnya kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman-teman dekat
Asal dekat dapat selamat
Apa ada yang tahu kerja di senayan
Kerjanya tukang buat peraturan
Setiap hari membuat undang-undang
Ujung-ujungnya minta uang
Apa ada yang tahu sifat wakil rakyat
Mereka seharusnya merakyat
Tidak tidur waktu sidang soal rakyat
Kalau sudah begitu yang sengsara rakyat
Nama : Idealisa D.H.
BalasHapusKelas : XI P 6 / 22
Tema Puisi 1 : Kepedulian terhadap lingkungan.
Jangan Hanya Diam
Jangan hanya diam...
Mendengar tangis pilu pohon – pohon tua
Bergema meminta pertolongan
Namun, tak ada ampun lagi
Jangan hanya diam...
Melihat mesin pemotong menumbangkan mereka satu per satu
Jatuh tersungkur di tanah berdebu
Terpanggang mentari siang
Disengat dinginnya angin malam
Habis tak bernyawa
Jangan hanya diam....
Menyaksikan mereka teraniaya
Karena sesungguhnya, merekalah jantung kita
Sungguh melimpah kekayaan alam ini
Emas dan perak di dalam bumi
Sungguh tak ternilai harganya
Namun, bunga dan rimbun pepohonan diatasnya
Tak mungkin bisa terganti lagi
Biarkanlah mereka tersenyum berseri
Menatap indahnya hari ini dan seterusnya
Tema Puisi 2 : Kecintaan terhadap budaya bangsa.
Itu Milik Kita
Oh, betapa indahnya tarian itu
Sungguh sangat gemulai dan menenangkan hati
Darimanakah tarian itu berasal ?
Dari negeri seberang....
Tapi, bukankah itu milik kita ?
Ya, tentu saja
Tapi mengapa tarian itu menjadi berpindah ke negeri sana ?
Tak ada yang bisa kita lakukan
Rakyat kita berteriak, berseru...
Kembalikan ! Itu milik kami !
Yang harus dilakukan, bukan hanya memaki mereka yang mengambil
Tapi, perbuatan kita...
Apa yang telah kita lakukan ?
Diam meratapi keadaan bukanlah sebuah pintu
Jalan terang untuk keluar dari masalah yang ada
Cintailah karya bangsa kita
Yang telah menari – nari di negeri ini dari dulu kala
Tegaskan pada mereka
Bahwa itu milik kita...
Warisan kita, dan selama - lamanya akan menjadi milik kita
Puisi 1
BalasHapusTema : Cinta untuk lawan jenis
Senyumanmu
Karya : Widya Manurung/ 44
Saat indah dalam hidupku
Saat yang tak dapat ku lupakan
Saat yang membuat jantungku berdetak kencang
Saat kau tersenyum padaku
Bagai bunga
Indah senyumanmu yang ku lihat
Manis senyumanmu yang ku rasa
Penuh warna yang beri kesejukan
Menghapus semua beban di hati
Sejak itu
Hanya senyumanmu yang selalu ku ingat
Hanya senyumanmu yang ada di hatiku
Senyuman yang bisa hilangkan rasa lelah
Senyuman yang selalu terbayang
Senyuman yang membuat hatiku terbang melayang
Senyuman yang tak kan pernah dapat ku lupakan
Setitik rasa telah hadir dalam hatiku
Rasa yang tumbuh dari senyuman
dan kebahagiaan wajahmu
Rasa yang tak pernah terucap
Rasa yang tak dapat ku ungkapkan
dengan seribu bait puisi
Ku ingin senyumanmu tersimpan selamanya dalam hatiku
Senyumanmu termanis dalam hatiku
Satu senyum yang bukan hanya sekedar indah
Karena dari senyumanmulah ku temukan arti kerinduan
Dan dari senyumanmu ku mengerti arti cinta
Puisi 2
Tema : Cinta terhadap tanah air
Kegembiraan nan Abadi
Karya : Widya Manurung/ 44
Dari gunung
Dari lembah
Terdengar tawa kebahagiaan
Alam raya tak henti mengumandangkan canda kegembiraan
Kegembiraan dari kampung halaman
Atas keindahan tanah air nan suci
Kegembiraan yang terasa mendapat segalanya
Kegembiraan yang menghiasi surga dunia
Kegembiraan yang merupakan anugrah indah nan sempurna Sang Kuasa
Anugrah untuk tanah air yang tak dapat ditemukan dimana pun
Tanah yang beratapkan langit biru
Berhiaskan matahari yang selalu memberikan kehangatan dari indah senyumanya
Dan Cahaya terang dari hatinya
Berukirkan hutan rimbah yang memberi kesejukan dari setip helai nafasnya
Bermandikan telaga permai yang menyegarkan jiwa oleh tetesan kasihnnya
Berpayung awan yang meneduhkan hati
Sungguh
Indah nian tanah airku
Dengan segala kegembiraan abadi di dalamnya
Nama : Monica febryanti
BalasHapusKelas : XI IPA 6
No.Absen: 33
Tema puisi 1: Heroisme
"Pejuang Rentah"
Aku..
Aku bukanlah seorang supermen
Yang dapat memberantas kejahatan
Bukan juga seorang enstain
Yang mempunyai kejeniusan
Tapi aku..
Aku hanyalah aku
Seorang yang rentah
Dari kalangan kebawah
Walau begitu, aku..
Aku punya kekuatan dalam hatiku..
Tuk katakan kemuakanku pada mereka
Aku juga punya keahlian dalam akalku
Tuk hilangkan mereka dari indahnya dunia
Hi kalian orang-orang berhati keji
Yang tinggal beratapkan keringat duka
Dan darah sebagai lantainya
Keluarlah..
Dengan akal ditangan kiri
Dan keberanian ditangan lainnya
Kan kutunjukkan pada dunia
Amarah seorang rentah
Kan kubuat dunia menelan kalian
Bersama dengan kekuasaan-nya
Kan kubuat jeruji besi memeluk kalian
Bersama dengan kengerian-nya
Hi para beruang putih,
Yang makan dari tangisan rakyatnya
Dan rintihan sebagai minumnya
Datanglah..
Walau kaki ini sulit melangkah
Kan kukerjar hingga ke akhir dunia
Dan mulut ini sulit berkata
Kan kukutuk kalian dengan doa
Walau darah mengalir dari mata
Dan nyawa ditiang gantungan
Biarlah..
Biarlah orang rentah ini taruhanya
***
Tema puisi 2:Penurunan moralitas
"Wanita Tua di Penampungan"
Karya: Monica Febryanti
Dimana Indonesiaku?
Tempat kelahiranku dulu
Dimana aku kan merajut kenangan dimasa tua
Dan menyulam kehangatan cinta
Tapi sekarang,
Lihat lah negriku
Negri kebangganku
Tumpah darahku
Dimana tak ada lagi nasi hangat mengempul diudara
Tak ada lagi selendang sutra indah membungkus tubuh anak cucuku
Atau sapaan saat melewati gadis rentah ini
Inikah negriku?
Negri yang kubangga-banggakan sejak dini
Lapisan roti dengan keju telah mengubah nasiku
Baju tanpa bahan pun menjadi tren masa kini
Dan sapaan?
Lupakan!
Semuanya telah hilang dengan bergantinya jaman
Hilang ditelan kebebasan
Dimanakah kan kuhabiskan sisa waktuku?
Kubutuhkan tempat yang hangat
Kubutuhkan anak-cucu ku
Tuk hibur gadis yang penyakitan
Yang kubutuhkan hanya tawa mereka
Tuk hapuskan kesendirianku
Tapi dimana mereka?
Aku hanyalah gadis rentah penggangu
Yang ketingalan jaman dan penuh akan masa lalu
Gadis tua yang berada dipenampungan tua
Nama: Innes Irene Rarasingtyas
BalasHapusKelas : XI P 6
Absen : 24
Tema 1 : Kepedulian Lingkungan
Potret Seorang Tukang Sampah
Botol minuman bekas dan bungkus makanan
Entah darimana datangnya dimanapun itu
Basah kering semua itu akan diemutnya
Dalam tangan kasar dan gerobak tua
Baik pagi siang ataupun malam
Demi sesuap nasi dalam keringat
Tahan banting setiap saat
Bagaimanapun jadinya itu semua tanpa mereka
Tukang sampah
Selalu memungut sampah
Pekerjaan yang dianggap jijik
Namun halal dan mulia
Namun apakah hanya tukang sampah
Dunia tak akan bersih hanya dengan tukang sampah
Bagaimana dengan kita
Pedulikah kita dengan lingkungan
Pedulikah kita akan kebersihan lingkungan
Seringkah kita membuang sampah sembarangan
Bagaimana dengan lingkungan
Akankah ia akan menangis
Akankah ia berteriak
Tidak
Hanya dengan kesadaran dirilah
Memulainya dengan hal kecil
Buanglah sampah pada tempatnya
Bantulah juga para tukang sampah
Meringankan beban mereka juga cinta lingkungan
Hanya kita yang bisa melakukan semua itu
Demi bumi hijau dan segar
Lingkungan nyaman dan indah
Tema 2 : Kecintaan Terhadap Budaya Bangsa
Hanya Indonesia
Beribu pulau tak kunjung kuraih
Beribu ikan dilautmu yang biru
Beribu pohon di daratanmu
Beribu manusia di hidupmu
Hanya Indonesia hidupku
Banyak ragammu
Banyak budayamu
Banyak cintamu
Hanyalah Indonesiaku
Batik
Sebuah mahakarya nan agung milik kita
Tidak akan tergantikan oleh siapapun
Coraknya...
Kainnya...
Warnanya...
Hanya Indonesia
Angklung
Merdu nan indah
Bergema saat dimainkan
Lembut dan manis terdengar
Hanya Indonesia
Tarian tradisional
Gerakannya menyentuh hati
Musiknya semarak seru
Pakaiannya serasi
Bak kupu-kupu terbang diangkasa
Oh...
Sungguh indah
Hanya Indonesia
Semua itu milik Indonesia
Indonesia
Indonesia
Dan hanya Indonesia
Takkan tergantikan
Oleh siapapun
Bahkan oleh waktu
Mari kita lestarikan budaya kita
Karena hanya Indonesia milik kita
Demi Indonesia di mata dunia
Nama : Clementine Oentari
BalasHapusKelas : XI Ipa6
No Absen : 13
Tema 1 : Patriotisme
Bersatu Indonesia
Galang panji perwira sakti
Satu padu pendekar putri
Basmi ! Bela ibu pertiwi
Turun iring ke kancah perang
Serang ..!
Terjang ..!
Mundur kita pantang !
Nampak raut wajah
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwa
Taklukkan mereka penghalang negeri
Duooorrrrrr..!!
Akkkhhhhhh..
Sakit perih menyesakkan dadaku
Raga dan sukma tak lagi menyatu
Berserakan tubuh lunglai
Bersimbah darah menganak sungai
Kan kunanti hingga petang keagungan cahaya terang
Bertahta bintang gilang-gemilang
Dan embun pembasuh hati yang berang
Torehkan warna dalam kelabu
Dalam gelap yang membisu
Hingga kembali kepangkuan
Tatkala merah putih berkibar di tanah pujaan....
Kemerdekaan kan datang
Saat kita semua
Bebas melangkah
Dengan gagah
Bebas berkata
Tanpa terbata
Jelajahi Australia
Pandangi pantai Paris Plage di Galia
Pelajari Dublin di Trinity College , Irlandia
Lihatlah candi Spanyol bernama Sagrada Familia
Namun tetap kagumi negeri ini,Indonesia...
Tema 2 : Religi
Jalan Terang
Tuhan..
Engkaulah jalan
Engkaulah kebenaran
Secercah cahaya kehidupan
Hamba…
Hanyalah seorang manusia biasa
Yang tak lepas atas kenikmatan dunia fatamorgana
Dan tak seperti diri-Mu,sempurna..
Datangnya penyesalan
Selalu belakangan
Setelah terlalu jauh terlena
Dalam kelezatan sementara
Tak ada yang dapat kulakukan
Selain bersimpuh dan memohon pengampunan
Atas timbulnya penyesalan
Akibat dosa yang telah meracun
Di tubuh ini
Engkau tidak akan berubah
Kemarin, hari ini masih tetap sama
Engkau selalu ada
Kapan pun aku membutuhkan
Dan dimanapun Aku berada
tiada memenuhi akhir,selamanya..
Tuhanku..
Hamba berpasrah diri di hadapanmu
Karena Engkau Maha Pegampun
Keyakinanku..
Engkau kan terima taubatku
Sebelum nyawaku
Meninggalkan ragaku..
Setiap hari hidupku kan kuserahkan pada-Mu
Akan kuikuti langkah-Mu
Belajar berdiri di atas Firman-Mu
Aku mungkin datang untuk mengetahui lebih tentang-MU..
Aku hidup dalam kepercayan atas diri-MU
Jadilah terang Engkau kepada dunia-MU..
Nama : Melinda Septarini
BalasHapusKelas : XI IPA 6
No. Absen : 32
Puisi 1
Tema : Kemerosotan Moral
“ Kesatuan yang Pudar “
Terdiam membisu, Dimana kata-kata?
Terbujur kaku, Dimana kehangatan?
Bukankah kita satu?
Hanya semua masa lalu?
Semua berubah, semua berbeda
Mengikar adanya hak asasi
Hei, jangan lupa! Perjuangan demi keutuhan satu
Satu bangsa, satu negara, satu kemanusiaan
Pikirkan waktu yang terlampaui
Kita merdeka dari penjajah
Tetap tertindas oleh bangsa sendiri
Mereka kini tak lagi mampu merasa bebas
Rasa yang membekas hanya sebuah kebencian, hingga akhirnya peperangan
Semua berubah berbeda
Pernah menyapa berbagai saudara
Kini berlalu bagai orang asing
Tak lagi mengenal mereka yang miskin dan terbuang
Semua berubah berbeda
Mengikar adanya hak asasi
Hei, jangan lupa!
Perjuangan demi keutuhan satu
Satu bangsa, satu negara, satu kemanusiaan
Puisi 2
Tema : Heroisme
“ Pahlawan Penuh Perjuangan “
Di bawah panas matahari
Dinginnya hujan
Engkau tetap saja berjuang
Tuk mengangkat bendera negaramu
Dengan penuh gagah berani
Jika dibandingkan denganku
Pengabdianku ini
Sungguhlah hina
Yang hanya duduk berpangku tangan
Tak ada byang kulakukan untuk negaraku sepertimu
Mungkin kata terima kasih tidak akan pernah cukup
Untuk pengabdianmu kepada negaraku
Kau yang tak kenal lelah
Menghantam penjajah yang ada di depanmu.
Pahlawan yang kucinta
Kau korbankan hidupmu
Tak kenal menyerah
Untuk negeri dan bangsamu
Terima kasih pahlawanku
Nama : Jerry Agustino
BalasHapusKelas : XI P6 pastinya donk
No: 28
Tema 1 : Kepedulian Lingkungan
Padang In Danger
Siang Malam Ku Selalu
Melihat Itu Melulu
Gempa Ini Itu
Membuat Ku Jadi Lesu
Disini Bergoncang, Disana Bergoncang
Banyak Korban Berjatuh-jatuhan
Ada Yang Jatuh Dari Lantai Lima
Ada Yang Jatuh Dari Lantai Enam
Haruskah Saya Jatuh?
Kini Kusadari
Harus Ada Yang Kulakukan
Tapi Ku Tak Tahu Harus Kemana
Aku Memang Peduli
Tapi Apa Yang Harus Kuperbuat
Padang Merenggut Nyawa
Rendang Tak Pedas Lagi
Suasana Berbeda Dengan Yang Dulu Lagi
Rumah Makan Padang Hancur Porak Porandak
Inikah Cobaaan...
Ibu-ibu Bapak-Bapak
Siapa Yang Belum Tertolong
Kami Segera Datang
Tunggulah Kehadiran Kami
Tema 2 : Kecintaan Terhadap Budaya Bangsa
You Kopi Paste
Indonesia Terkenal Dengan Banyak Budaya
Tetapi Mengapa Selalu Di Rebut
Sudah Di Diamkan Begitu Lama
Selalu Dimanfaatkan
Dasar Kita Tidak Menghargai
Hasil-hasil budaya Kita
Cobalah Melestarikannya
Budaya Bukan Sekedar Budaya
Itu adalah Moral Bangsa Kita
Maka Dari Itu
Buatlah Sesuatu Berguna
Untuk Bangsa Dan Negara
Jangan Sampai Terjadi Lagi
Kopi Paste Budaya Kita
Nama : David
BalasHapusNomor absen: 14
puisi 1:
bertema: patriotisme
Pahlawanku
kau berjuang untuk tanah air
dengan keringat dan darah yang mengalir
tapi kau pun tidak memungkir
agar Indonesia kembali lahir
kau terus menggali tekadmu
agar tidak pernah mundur
sehingga penjajah takut
menginjakan kaki ke tanah airku
kini hanya tinggal nama
yang mengukir hati setiap manusia
saat menyanyikan Indonesia RAya
airmengalir deras dari mata
selamat tidur pahlawanku
kini kami akan terus ingatkan namamu
yang telah membangun Indonesiaku
semoga namamu terus ada, seiring berjalannya waktu
puisi 2:
bertema: religi
persembahanku
ya tuhan...
ampuni hambanmu yang tak berdaya ini
yang sempat berpindah lain hati
menebar benih cinta disana sini
ya tuhan...
aku ingin jadi hambamu yang sejati, yang tak menganut aliran poligami
hanya setia pada satu hati
karena izinkan aku tuk berbanah diri
ya tuhan...
terangi aku dengan kasihmu
siram aku dengan cahayamu
untuk menepis bisikan bisikan palsu
Nama : Florensia Sukirman Salim
BalasHapusKelas : XI P6
No. absen : 18
Tema 1 : Patriotisme
Semangatmu
Jiwaku bergetar
Melihat Semangatmu
Semangat pembelaanmu
Dan kepercayaanmu
Kepada Nusa dan Bangsa
Jiwaku berteriak
Terhadap Perjuangan
Yang telah dipertahankan
Mengingatkan
Atas segala yang diberikan
Kepada Nusa dan Bangsa
Jiwaku bergelora
Berkat kerja keras
Tanggung jawab
Dan kesadaran
Masyarakat Indonesia
Kepada Nusa dan Bangsa
Jiwaku pilu
Karena Kesedihan
Meliputi kegelapan
Kepada mereka yang ditinggalkan
Demi perjuangan
Kepada Nusa dan Bangsa
Jiwaku sedih
Melihat Mereka
Mulai berubah
Tak ada kata perjuangan
Pertahanan
Kerja keras
Demi Nusa dan Bangsa
Jiwaku Bingung
Tak ada yang peduli
Tentang kemajuan
Setelah perjuangan
Dan tiap tetes keringat
Yang berjatuhan
Demi Nusa dan bangsa
Jiwaku berdoa
Agar mereka berubah
Berjuang kembali
Tanpa lelah
Dan selalu peduli
Demi Nusa dan Bangsa
Jiwaku berharap
Bahwa masa depan
Selalu dikembangkan
Penuh perasaan
Tanpa mementingkan
Sulitnya pengorbanan
Demi Nusa dan Bangsa
Tema 2 : Religi
Syukur Atas Hidup
Kepada-Mu Tuhan
Kubersyukur
Atas segala kehidupan
Yang Engkau berikan
Hingga detik ini
Sehingga kusadari
Betapa indahnya
Hati ini untuk
Merasakan
Makna kehidupan
Dari diri-Mu
Kepada-Mu Tuhan
Kuberlindung
Dalam hangatnya pelukmu
Agar kubisa tegar
Dalam mengahadapi
Berbagai cobaan
Yang selalu terjadi
Tanpa disadari
Kepada-Mu Tuhan
Kubersabar
Menjalani pahitnya
Hidup di dunia ini
Untuk mewujudkan
Sebuah kebahagiaan
Yang tak tenilai harganya
Kepada-Mu Tuhan
Kuberdoa
Agar selalu tabah
Melalui hari demi hari
Yang penuh
Dengan rintangan baru
Kepada-Mu Tuhan
Kuberterima kasih
Karena hanya inilah
Yang dapat kuungkapkan
Rasa bersyukur-Ku
Kata-kata ini
Tersiratkan
Dari dalam hatiku
Kepada-Mu
Nama : Irwan
BalasHapusKelas : XI-P6
No.Absen : 26
puisi 1
Tema : Kepedulian Lingkungan
Laut Biruku
Lautku
Identik dengan warna biru
Melebihi cerahnya langit pada pagi hari
Tempat para nelayan menangkap ikan
Dan tempat kesusahan hati para teraniaya
Apakah ini lautku
Laut yang indah pada dahulu kala
Tempat istana pasir dibangun
Dan tempat anak kecil bercengkrama
dengan mulut mungil mereka
Tapi mengapa
mengapa lautku berubah
Dari warna keruh menjadi keruh
ikan-ikan yang riang kemari tak tampak lagi
Hanya sekumpulan sampah yang kutemui
masih menggenang dibawa ombak
Adakah laut ini masih indah
saat cucu-cucuku melihatnya
Akankah masih ada kesempatan untuk mereka
Wahai pencipta
Berikanlah warna biru yang kurindukan itu
pada lautku ini
menjadi sedia kala
Puisi 2
tema : kecintaan terhadap budaya bangsa
Budayaku
Indonesiaku
Bangsa Indonesia
Bangsa dan tanah airku
Kau mempunyai banyak pulau
Beribu-ribu pulau
Menjadi Republik Indonesia
Indonesia
Engkau pun mempunyai budaya
Budaya Indonesia
Budaya begitu besar
Dan begitu banyak
Tari Piring dari Sumatra Barat
hingga Tari Pendet dari Bali
Tapi lama kelamaan
Hilang dimakan waktu
Mengapa bisa terjadi
Kami generasi mudamu
Akan mempertahankanmu
Mempertahankan budayaku
Sampai titik darah penghabisan
Dan budaya yang masih ada
Merupakan cerminan Indonesia
Yang diakui masyarakat luar
sebagai Indonesia merdeka
Indonesia hidup akan adanya budaya
KEEP OUR CULTURE
ANYWHERE and ANYTIME
Nama : Yuyun Natalia
BalasHapusNo. Absen : 48
Puisi 1
Bertema: Puisi Cinta Trhadap Lawan Jenis
Arti Cinta
Kau telah hadir dimana aku
Tak mengharapkan kehadiranmu
Andai saja aku tak pernah
Berjumpa dengan dirinya
Takkan ada seberkas cinta
Takkan ada yang tersakiti
Takkan ada jiwa yang hilang
Namun..
Entah kenapa semnjak kepergianmu
Hidup ku Menjadi hampa
Seperti lagu tanpa irama
Seperti alat musik tak bernada
Akankah kini aku harus menghargai
Arti kata cinta itu?
Sesungguhnya..
Aku mencoba tegar dengan semua ini
Walau hati ini perih
Dan mata hati aku mulai menangis
Kisah klasik apa lagi yang akan
Kamu tunjukkan padaku
Beranjak pergi..
mencoba mempercayai bahwa fakta itu terkuak
kebohongan itu tak kan terbungkam
Kenangan itu?
Lambat laun kan terkikis ditelan waktu
hingga aku tuangkan rasa aku
hanya dengan puisi-puisi ini
Puisi 2
Bertema : Puisi Cinta Terhadap Tanah Air
Indonesia
Indonesiaku..
Tempat kelahiranku
Di sini aku lahir dan tumbuh
Ayah, ibu, serta keluargaku
Indonesia..
Tempat yang penuh dengan sejuta keindahan
Alam yang asri, indah dan menawan
Membuat aku betah di sini
Nyiur-nyiur yang melambai
Itulah ciri khas Indonesiaku
Ramah - tamah orang nya
Sehingga banyak turis yang datang
Indonesia tanah airku
Sungguh tempat yang nyaman untuk di huni
Tari- tarian yang elok dan menawan
Itulah hebatnya Indonesiaku
Maju Indinesiaku!
Nama : Helvi Risna
BalasHapusKelas : XI IPA 6
No. Absen : 20
Puisi 1 : patriotisme / tanggung jawab terhadap nusa dan bangsa, terutama untuk masa depan 50 tahun mendatang
wahai para pemerintah
engkau mencium bendera
Mengumbar janji
Derasnya tangis
Ingatkan hari
Disini kita berkarya
Tanah waris leluhur Kita
berapa nilai terserap
harapkan semangat lindungi negeri
Hilangnya norma berganti etika
dari tradisi pada pembauran
hembuskan damai ke tengah negeri
satukan pulau seribu bertepi
aliran air surutkan jiwa
satukan tanah bumi pertiwi
walau banyak bencana melanda kita
satu bahasa mengikat negeri
puisi ke 2 : religi
Tuhan,
Engkau Maha baik
dan Maha penyayang
ditengah kegelisahan,
kecemasan dan kejahatan
muncul dan menampakan diri
Engkau hadirkan sesosok insan
dengan penuh kelembutan
ketulusan, kemurahan hati,
kebaikan, kesejukan,
dan sejuta kemampuan untuk
menyejukan hati
Hanya dengan nama indahnya
tanpa awalan dan akhiran
tanpa paksaan
telah menyentuh ribuan insan
untuk berkumpul dalam kebaikan
yang hangat dan bijak
terima kasih Tuhan
Engkau tlah tunjukkan
ditengah kegelisahan
ada kedamaian
Terima kasih Tuhan
nama : rachmad syahdu w
BalasHapusno : 37
pahlawan
Oh, pahlawan
Engkaulah yang melindungi bangsa
Tiada engkau, tiada kebebasan
Karenamu bangsa bebas dari penjajah
Sekarang tiada enkau lagi
Dan bangsa harus tetap bersatu
Ku akan tetap merindukanmu selalu
karena namamu tetap harum menyatu albu.
SISI GELAP KEHIDUPAN
Sunyi senyap
Menusuri keheningan
Hanya terlihat
Pada roda - roda hitam
kenapa ini terjadi?
Mengapa hanya fatamorghana
hijaunya dunia
Warna-warni keindahan
salut aku melihatmu
Kagum aku dengan keberanianmu
Tak pernah aku terpikirkan
Tentang apa yang enkau lakukan
hanya senang yang enkau harapkan
Puas......
Menikmati runyamnya nafsu
Rasa lega Terasa nikmat
Bila hasrat enkau curahkan
Kenapa enkau datang?
kalau memang
Engkau sudah menjadi bagian kehidupan
kenapa enkau selalu tercoreng
Dan tertanam benih-benih kehidupan
Apakah tidak ada
rasa kebaikan dalam hidupmu..
Nama :Adriana Wijaya
BalasHapusKelas :XIP6
No :1
Puisi 1
Tema : Sindiran Terhadap Birokrasi
Gedung – Gedung Mewah
Gedung – gedung mewah itu
Menyimpan sejuta kebohongan
Yang menjadi panutan tak pantas
Gedung – gedung mewah itu
Saksi bisu sejuta korupsi
Yang membuat rakyat mengais-ngais sampah
Gedung-gedung mewah itu
Menyimpan sejuta pengkhianat
Yang mengobral janji-janji palsu
Untuk apa gedung – gedung mewah itu didirikan?
Kalau hanya untuk melukai hati Ibu Pertiwi
Untuk apa gedung-gedung mewah itu didirikan?
Kalau hanya untuk menadah tangisan Ibu Pertiwi
Untuk apa gedung-gedung mewah itu didirikan?
Kalau hanya untuk mengkhianti Ibu Pertiwi?
Puisi 2
Tema : Cinta terhadap kalangan ekonomi ke bawah
Saksi Tak Bersuara
Ibukota megah penuh cahaya
Indah bagai berhias permata
Tapi dengarkanlah tangisan disudut kota
Kota ini t'lah dilanda duka
Kota padat tanpa rasa
Hanya amarah tampak di muka
Mereka hanya duduk sambil tertawa
Di bawah jembatan meratapi hidup sengsara
Jembatan tak bermata
Juga tak bersuara
Tapi lihat siapa t'lah ia lindungi dibawahnya
Jutaan tangisan t'lah bersandar padanya
Siapakah yang peduli pada mereka
Mereka yang hidup dan mati di bawah sana
Untuk apa kota megah penuh cahaya
Kalau rakyatnya selalu menderita
Jembatan itu hanya diam diantara mereka
Melindungi mereka dari kejamnya cuaca
Menjadi rumah penuh tangis dan derita
Dan ia lah saksi kita, saksi yang tak bersuara
Nama: Callista
BalasHapusNo.absen: 10
Kelas:XI IPA 6
Puisi I
Karya: Callista
Sindiran terhadap Birokrasi
Era globalisasi telah dimulai
Tuntutan hidup makin berderai
Krisis Moneter silih berganti
Harga barang mencekik diri
Namun apalah arti birokrasi
Tiada sanggup menangani
Lempeng bumi bergerak lagi
Terasa panas muntahan api
Air mata Ibu Pertiwi menggenangi
Adakah mereka hati?
Para petinggi tiada nurani
Membiarkan mereka ditelantari
Rumah tak bisa dihuni
Tega melihat perut tak berisi
Sungguh keras hati mereka
Tiada cepat menanggapi
Bilangnya peduli
Namun tiada ambil alih
Rakyat susah, mereka berdalih
Hanya pikirkan diri sendiri.
Puisi II
BalasHapusKarya: Callista
Tema 2:Cinta terhadap Kalangan Ekonomi Bawah
Tangan-tangan menadah, menunggu datangnya berkah
Dinginnya hembusan angin tak mematahkan semangat mereka
Bekerja, bekerja, dan bekerja
Demi mendapatkan sesuap nasi
Tegakah kita melihatnya?
Mereka juga saudara kita
Walau mereka tak seberuntung kita,
Tak pantas rasanya kita tertawa
Jika masih ada saudara yang terlantar tak berdaya.
Nama : Inggil Sholata Sya
BalasHapusKelas : XIP6
Absen : 23
Duniaku Surgaku
By : Inggil Sholata Sya
Terbangun dalam tidur lelapku
Kumenatap secercah cahaya
Menerangi segenap kegelapan dunia
Dengan selingan suara burung-burung kecil
Nan merdu dan berirama indah
Menyentuh kelembutan hatiku
Putih…
Biru…
Semua tercampur dalam nampak keindahan
Memberikan suatu arti yang begitu megah
Arti keselarasan langit
Berdiriku dalam kesudutan ruang
Dengan sentuhan angin dipipi
Terpancar luasan hijau
Bagaikan karpet yang terbentang
Dengan lambaian daun
Ramai...
Rusuh...
Suara helaian daun
Menggetarkan suasana telinga ini
Tarianku Kekhasan Negeriku
By : Inggil Sholata Sya
Hentakan kakinya
Derap demi derap diperdengar
Dengan lonceng kaki berdentang
Ayunan kaki dilangkahkan
Lemah gemulai tangan itu dimainkan
Penuh kelentikan jari
Kelembutan wanita terpancar darinya
Menjentikkan kecantikan kepada penonton
Menghipnotis mata yang memandangkannya
Dengan lirikan yang tajam
Penuh hasrat...
Penuh arti...
Penuh dengan kekhasan...
Mata itu , membekukan hatiku
Penuh rasa percaya diri...
Penuh rasa kebahagiaan...
Tarian itu membangkitkan jiwaku
Menampakkan kekhasan negeriku
Menunjukkan arti negeriku
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Antony Salim
BalasHapusKelas: XI IPA 6
No. absen : 08
Puisi 1: Sindiran terhadap Birokrasi
Zaman sudah berubah
tuntutan hidup makin berat
ekonomi silih berganti
biaya hidup serba mahal
tapi untuk apa birokrasi?
tiada yang becus mengurusnya
Para Pejabat tidak punya nurani
membiarkan rakyat menderita
yang mereka pentingkan hanyalah
kekayaan, kekuasaan
sungguh biadab mereka
teganya mereka bersenang-senang
di atas penderitaan rakyat
mereka hanya memberikan janji
namun ketika ditagih
mereka lupa dan berkelit
yang hanya mereka ingat
hanyalah gaji besar
dan menerima suap
sungguh hancur birokrasi
wajar negeri ini hancur
karena ada orang-orang
macam mereka yang duduk
di pemerintahan negara
Nama: Antony Salim
BalasHapusKelas: XI IPA 6
No. absen: 08
Puisi 2: Cinta Terhadap kelas menegah bawah
masyarakat kelas bawah
sungguh kasian kalian
di zaman modern
kalian malah kesusahan
karena kebutuhan serba mahal
dan pendapatan tak menentu
sungguh kasihan kalian
kalian tinggal di tempat tak layak
tak dapat mengenyam pendidikan
dan sering mendapat perlakuan tak adil
sungguh mengerikan hidup mereka
kita dapat meringankan beban mereka
dengan menyisihkan rezeki kita
akan dapat membantu mereka
Oh, Tuhan
Berikanlah berkatMU
agar mereka dapat tabah
dalam menghadapi hidup mereka
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Margaretha Liza Chang
BalasHapusKelas :XIP6
No :30
Puisi 1
Tema: Kecintaan terhadap budaya bangsa
Si Pencuri Budaya
Lincahnya penari...
Indahnya tarian...
Memukau mata siapapun yang melihat..
Bagi disihir,
Terkesima akan eloknya budaya ibu pertiwi...
Rasa kagum yang menyelimuti
Bermunculan benak untuk
memiliki,
menguasai,
mangakui,
dan merampas..
“Itu budaya kami!”
Pengakuan-pengakuan tak jelas,
tak terlihat,
dan tak terbukti...
hanya ingin merebut,
budaya tanah airku...
budaya yang sejak lama
dipertunjujjan,
dilestarikan,
dijaga...
dan menjadi lhas bangsa
secare sekejap direbut dan diakui
oleh pihak yang tak
bertanggungjawab...
Oleh pihak yang tak pernah melestarikan,
Tak mempertunjukkan,
Dan tak menciptakan..
Hendaklah kita menjaga budaya bangsa kita..
Jauhkan dari klaim bangsa lain,
Lestarikan budaya kita
Sebagai kebanggan dan ciri tanah air kita..
Cintailha budaya bangsa
Agar kita tak kehilangannya..
Puisi 2
Tema: Kepedulian Lingkungan
Kemurkaan Alam
Bencana alam terus melanda
Memakan korban massa
Menambah beban derita hidup manusia..
Banjir..
Gempa bumi..
Kekeringan,
Tanah longsor,
Gunung meletus,
Bahkan tsunami pun melanda negeri ini..
Alam tak amu lagi bersahabat dengan kita,
Lingkungan pun memusuhi manusia..
Atau mungkinkah alam tlah murka kepada kita?
Manusia yang tak bertanggungjawab,
Merusak lingkungan,
Menghancurkan alam
Karena akibat ulah keserakahan mereka..
Mengambil dan terus mengambil hasil alam,
Merusak dan terus merusak lingkungan
Lingkungan yang s’lalu
bercanda ria dengan sampah
tanpa dipedulikan.
Hutan yang gundul pun,
Tak dipusingkan
Sampai saatnya alam tlah murka,
Hanya bisa menyesali,
Dan menanggis,
Seperti ketika alam
Menanggis akibat ulah manusia
Jagalah lingkungan kita
Lestarikan alam kita
Cintailah lingkungan kita
Demi kehidupan kita
David Oktavian mengatakan…
BalasHapusNama :David Oktavian
Kelas : XI IPA 6
No :15
Puisi 1
Tema Patriotisme
Indonesiaku
Indonesia…
Oh negriku..
Engkau ku banggakan
Engkau ku cintai
Sekian lama engkau dijajah
Oleh orang-orang yang kejam
Oleh orang yang tak punya hati
Sungguh sedih sekali
Tapi…
Dengan semangat para pemuda
Dan perjuangan para Pahlawan
Kini engkau telah bangkit
Oh negriku Indonesia
Tetaplah menjadi kebanggaan ku
Menjadi negri yang dicintai
Oleh semua rakyat mu
Puisi 2
Tema Religi
Tuhanku
Tuhanku…
Dunia ini milikmu
Dan segala isinya
Kau berikan segala hidupku
Kuhadapi hidup ini
Jalan mana yang harus ku pilih
Kau tempat jawabanku
Tanganmu membelaiku
Tuhanku…
Aku pun tahu aku tak sendiri
Kau tempatku bersujud
Dan mengadu hati
Hidupku penuh dosa
Berharap ampunanmu
Langit yang indah
Bagaikan kesempurnaan hatimu
Engkau Maha Besar
Memujamu begitu indah
Kau berikan semua
Semua apa yang ku mau
Cintamu memuaskan ku
Cinta dan kasih mu
Bagaikan sungai yang mengalir
Yang tak ada hentinya
Palembang, 3 Oktober 2009
Puisi 1: Tema Heroisme
BalasHapusPahlawan bangsa
Demi negeri ini
Kau berjuang melindungi kami
Demi bangsa ini
Kau korbankan nyawa untuk kami
Dengan semangatmu
Maut bagaikan hiburan
Dengan kegigihanmu
Ancaman bagaikan tantangan
Hari-harimu diwarnai pembunuhan
Darah mengucur deras bagai badai
Berjuang hingga titik penghabisan
Tak kenal senjata, tak kenal mati
Bambu runcing yang setia menemani
Kaki telanjang tak beralas apapun
Taklukkan mereka penghalang negri
Untuk menuju istana kemerdekaan
Puisi 2: Tema Dekadensi Moral
Korupsi
Dunia sudah terbalik
Banyak manusia tak bermoral
Bahkan kehidupan politik
Pejabat kehilangan sikap moral
Uang rakyat menjadi makanan
Tidak peduli dengan keadaan mereka
Mereka bahagia diatas penderitaan
Tapi rakyat menderita atas kelakuannya
Dunia tak lagi seperti dulu kala
Negeri ini dipenuhi dengan korupsi
Korupsi telah merajarela
Menerpa uang rayat bagai badai
Mari kita belajar memperbaiki
Berusaha membangun negara
Membangun kembali yang telah pergi
Moral bangsa yang merdeka
Tema : Patriotisme atau tanggung jawab terhadap bangsa
BalasHapusMengisi Kemerdekaan
Sesungguhnya
Tidak ada yang lebih menyakitkan
dari melihat bangsaku dijajah
Tidak ada yang lebih menyedihkan
dari membiarkan bangsaku dsihina
Bukan kecil langkah para pahlawan
Memperjuangkan kemerdekaan
Demi hak dan derajat bangsa
Tugas kita tidaklah kecil
Karena mengisi kemerdekaan
Lebih sulit dari bermandi darah
Karena bangsa kita masih terbelakang
Dan meminta-minta di negaranya sendiri
Kita bangun suatu cinta damai
Bersama menjalin cinta kasih bangsa
Menerima segala perbedaan
Bersatu mengisi kemerdekaan
Meneruskan perjuangan para pahlawan
Membangun negeri yang makmur
Semangatku
Aku tak mau putus asa
Seperti matahari terbenam
Aku tidak akan menyerah
Seperti pasir yang terbawa ombak
Meski begitu banyak panah tajam
Menusuk pikiran dan jiwaku
Meski telah berjuta kali
Ku tenggelam ke dasar kegagalan
Semangatku akan terus berkobar
Bila ku terjatuh
Ku akan bangkit kembali
Bila jiwaku runtuh
Akan ku bangun lagi
Dengan pondasi-pondasi terkuat
Dengan semangat yang tak terkalahkan
Kini ku jalani dengan sepenuh hati
Tak ada alasan untuk menyerah
Atau berlari dari rintangan
Karena aku tahu
Masa depan tak mungkin cerah
Bila ku tak bekerja keras
Tema : Religi
Pelita Terindah
Setiap hari ku mengadu padaMu
Tiap saat ku mengingatMu
Dan setiap waktu ku berteduh padaMu
Engkau bak sahabat jua penolongku
Ku menangis
Engkau kan menghiburku
Kau adalah Bapa bagiku
Ku butuh pertolongan
Engkau kan hadir lewat doaku
Kaulah pelindungku juga juru selamat
KumencintaiMu
Aku menyayangiMu
Ku jua yakin padaMu
Engkaulah pelita terindah
Menjadi seuntas cahaya
Menerangi gelap dalam hatiku
Tuhan,
Kaulah empunyaKkerajaan Sorga
Ku kan slalu menyembah dan memujaMu
Tak akan berhenti
Walau maut menjemput
Nama : Framara Tisa Putri
BalasHapusNo. Absent : 19
puisi 1
tema : patriotisme
Sang Pejuang
Kau seorang pejuang bangsa
Penjaga ketentraman dan kedamaian kami
Pelindung kami yang terus berjuang
Tanpa kenal lelah
Tak peduli sang surya tenggelam
Maupun sang rembulan nampak
Kau tetap terjaga dikala semua terlelap
Diantaranya indah dunia ini
Dikala negeri ini menghadapi masa gelap
Kau maju di garis terdepan
Dikala kami merayakan kemenangan
Kau tetap berada di sana untuk mengabdikan
jiwa ragamu bagi negeri ini
Teruslah berjuang pejuangku
demi bangsa mu ini
Kami kan selalu berdoa kepada sang kuasa
Agar dia selalu bersamamu
puisi 2
tema : religiusitas
KehadiranMu
Disuatu tempat
Entah dimana di dunia seseorang menungguMu
Selalu berdoa mengucurkan derai air mata
Berjaga-jaga seperti malamMu yang berlalu cepat
Malam-malam yang terus berganti
Membawa sejuta cerita dalam kehidupan
Saat itu kuterdiam
Kurasakan indahnya alam
Hingga ku tak percaya ini nyata
Sejuk anginnya menusuk sampai raga
KehadiranMu dapat kurasakan
Dikala kumemohon akan ampunanMu
Sepenuh hati telah kupanjatkan
Walau tak tahu akankah jadi kenyataan
Dalam hati kupanjatkan doa tanda salam
Tulus ikhlas dari hati yang terdalam
UntukMu Tuhan
Maha Pengasih lagi Penyayang
Nama : Antika Samantha
BalasHapusNo. Absen : 07
Kelas : XI IPA 6
Puisi 1
Tema: Sindiran terhadap Birokrasi
Dramatisasi Panggung Politik
Karya: Antika Samantha
Dramatisasi panggung politik
Penuh intrik
Hai para wakil rakyat
Di tengah- tengah rakyat yang sengsara
Kalian memupuk kekayaan.
Banyak yang termakan janji manis
Kini menangis dan meringis.
Hai para wakil rakyat
Kalian bilang demi rakyat
Tapi…
Kalian buat kami melarat.
Hai para wakil rakyat
Kalian bilang orang terpelajar
Tapi…
Kelakuanmu kurang ajar.
Hai para wakil rakyat
Kalian bilang demi amanat rakyat
Tapi…
Kalian penghianat rakyat.
Tak sadarkah kalian…
Nama : Antika Samantha
Kelas : XI IPA 6
No. Absen : 07
Puisi II
Tema: Cinta terhadap Kalangan Ekonomi Menengah Ke bawah
Loper Koran yang “Hidup” dari Jalanan
Karya: Antika Samantha
Ini adalah perjuangan.
Perjuangan seorang anak loper loran.
Seorang bocah yang memperjuangkan
Takdirnya dalam angan dan mimpi.
Tubuhnya kering dan legam.
Terik sang surya menjadi sobat
Pendamping hidup dalam penantian…
Walau bosan dan jenuh
Tanpa keluh dan peluh
Terus berusaha…
Tubuh mungilnya bukan pembatas
Besar dan kuat tekadnya
Sungguh kekuatan yang luar biasa.
Terus berjuang melewati hari
Tak berlebihan jika pantas dihargai dan dikagumi.
Nama : Antika Samantha
BalasHapusNo. Absen : 07
Kelas : XI IPA 6
Puisi 1
Tema: Sindiran terhadap Birokrasi
Dramatisasi Panggung Politik
Karya: Antika Samantha
Dramatisasi panggung politik
Penuh intrik
Hai para wakil rakyat
Di tengah- tengah rakyat yang sengsara
Kalian memupuk kekayaan.
Banyak yang termakan janji manis
Kini menangis dan meringis.
Hai para wakil rakyat
Kalian bilang demi rakyat
Tapi…
Kalian buat kami melarat.
Hai para wakil rakyat
Kalian bilang orang terpelajar
Tapi…
Kelakuanmu kurang ajar.
Hai para wakil rakyat
Kalian bilang demi amanat rakyat
Tapi…
Kalian penghianat rakyat.
Tak sadarkah kalian…
Nama : Antika Samantha
Kelas : XI IPA 6
No. Absen : 07
Puisi II
Tema: Cinta terhadap Kalangan Ekonomi Menengah Ke bawah
Loper Koran yang “Hidup” dari Jalanan
Karya: Antika Samantha
Ini adalah perjuangan.
Perjuangan seorang anak loper loran.
Seorang bocah yang memperjuangkan
Takdirnya dalam angan dan mimpi.
Tubuhnya kering dan legam.
Terik sang surya menjadi sobat
Pendamping hidup dalam penantian…
Walau bosan dan jenuh
Tanpa keluh dan peluh
Terus berusaha…
Tubuh mungilnya bukan pembatas
Besar dan kuat tekadnya
Sungguh kekuatan yang luar biasa.
Terus berjuang melewati hari
Tak berlebihan jika pantas dihargai dan dikagumi.
Nama : Yuliyanto
BalasHapusKelas : XI IPA 6
No. absen: 47
Tema Puisi: Cinta Terhadap Lawan Jenis
Harapan Cinta
Banyak kata terangkai tentang dirimu
Namun tak satu pun kata terucap dari bibirku
Terlamun sepi memikirkanmu
Seakan kau jadi bagian hidupku
Senyumanmu..
Slalu memberi warna di hari - hari ku
Kebaikanmu hatimu..
Bagaikan semangat dalam setiap langkahku
Tertanam sebuah rasa dan kata di hati
Ingin berucap, namun tak ada daya
Asal kau tahu bahwa ku terus menanti
Sebuah harapan tuk menyatakan cinta
Tema: Cinta Terhadap Tanah Air
Setiaku pada Negeriku
Aku berdiri menatap langit negeriku
biru, kelabu warna langitmu
Lukisan indah alam negeri berubah menjadi pemandangan penuh haru
Di setiap sudut bumi pertiwi menangis sedu
Ibu pertiwi…tak pernah lagi kulihat senyummu
Tak jua kembali ku mendengar petuah-petuahmu
Yang ada kini kau membisu diantara keluh kesah anak negeri
Semakin hari semakin kau menangis tersedu dalam hati
Tanah airku tak lagi punya belantara, laut biru, atau gunung menjulang
Panas, datar, api, kerontang, hitam mengabu, semuanya kini jadi warnamu
Menangisku hampir membakar pelupuk mata sendu - pilu
Sementara sanubariku kututup, tak sanggup menatap dunia
Ibu pertiwi tiba-tiba menamparku, berkali-kali, bertubi-tubi
Sakit, perih, tapi aku merasakan kasih yang selama ini hilang ditelan kesombongan
Mataku terbelalak saat hutanku terbakar, lautku tercemar, dan gunungku meletus
Dan asap membumbung menyesakkan dada
Rasanya tak ada lagi waktu untukku terisak kembali
Menatap negeri tercinta dalam lahat kehancuran
Indonesia, aku tak ingin kehilanganmu
Tanah yang akan dan selamanya menjadi tumpah darahku
Cinta akan tanah ini, takkan perna kubuang
Meski nanti hancur berantakan
Sampai nanti hilang tenggelam di lautan
Ku kan slalu mencintaimu Indonesiaku
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTema : Jiwa Kepahlawanan
BalasHapusSebuah Pengorbanan
Karya : Prima Magdalena D. (XI IPA 6/36)
Dengan sepasang lilin yang menemani
Aku menulis syair ini
Aku teringat akan bapak tua tadi
Rela berkorban bak pahlawan demi sesuap nasi
Betapa besar pengorbananmu
Kau rela berkorban untuk keluargamu
Sekalipun terik matahari yang membakar kulitmu
Sikapmu penuh teladan bagiku
Kau tengadahkan wajahmu yang lusuh
Tetapi engkau tetap pantang menyerah
Tak kau hiraukan lagi lukamu yang parah
Terjatuh karena fisikmu yang lemah
Kau seperti pahlawan
Jiwamu bagaikan kilat dengan penuh keberanian
Menjalani lika-liku roda kehidupan
Dengan semangat juangmu yang penuh teladan
Tema : Penurunan Moral
Ada Apa dengan Bangsaku?
Karya : Prima Magdalena D. (XI IPA 6/36)
Ditepian Sungai Musi
Aku duduk memandangi
Desahan air yang mengalir di kaki
Serta riuhnya gelombang yang menghembus membasahi
Lalu aku memandangi awan-gemawan
Seperti sedang menguak masa depan
Kurangkai tapak-tapak kehidupan
yang berada dalam pinggiran kerinduan
Aku rindu akan bangsaku yang dulu
yang gigih berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan
Ada apa dengan bangsaku?
Semakin banyak kaum miskin yang menjadi beban
Ini karena ulah para koruptor yang telah merusak bangsaku
Apakah di negeri ini sudah tidak ada lagi keadilan?
Keadilan yang dapat merubah bangsaku seperti dulu
Agar bangsaku dapat selalu merasakan kedamaian
Aku bangun dan melangkah gontai
Seakan tak ada semangat lagi untuk berdiri
Aku berharap suatu saat nanti
Semua masalah korupsi ini akan berhenti
nama : K.Rendra Mirza
BalasHapusKelas : XI IPA 6
NO : 29
Puisi 1
Tema :Kepedulian Lingkungan
Sampah...
Engkau berada di mana-mana
Menimbulkan wabah
Mengotori lingkungan dan suasana
Kawanku...
Jagalah lingkungan selalu
Dari sampah yang mengganggu
Agar kita bisa maju
Puisi 2
Tema : Kecintaan terhadap budaya bangsa
Batik...
Engkau budaya kami
Terlihat indah dan cantik
Menjadi tanggung jawab kami
Untuk menjagamu
Kawanku...
Mrilah kita jaga selalu
agar kita tidak malu
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Irvandani Irwandi
BalasHapuskelas: XI IPA 6
No: 25
Puisi 1
Tema : Kepedulian Lingkungan
Kududuk terpaku memandang
Dedaunan hijau terbentang bak permadani
Alangkah cantiknya negriku
Kebesaranmu ya Tuhanku
Ku tersentuh
Terdengar sayup-sayup bunyi seruling
Melantunkan lagu sayu
Merdu menenangkan kalbu
Ya Tuhan
Bersyukurnya aku
Akan kemegahan alam yang kau ciptakan untukku
Puisi 2
Tema : Kecintaan Terhadap Budaya Bangsa
Gadis kecil cantik rupawan
Tersenyum merekah
Memakai baju berwarna merah
Menarikan sebuah tari
Dengan lemah gemulai
Menari penuh bangga
Sesuai dengan ritme musik
Menampilkan budayanya
Diriku bangga
Memiliki bangsa
Yang kaya akan kekayaan budaya
Nama : Hugo Probo Gumelar
BalasHapusKelas : XI IPA 6
No.Abs: 21
Puisi 1 :
Tema : Peduli Lingkungan
Dikala cahaya mentari mulai melangkah
Masih dalam kesejukan pagi,
terhampar ruang,
Ruang bebas nan indah
Ku berjalan, melangkah menanti harapan
angin semilir membelai tubuhku
Setiap hembusan nafas, memberi kesegaran
O, betapa indah pesona alam
indah menyentuh hati
Sentuhannya membukakan mata
pesonanya terbayang dalam pikiran
walau hanya sekilas, tapi nyata . . .
Memberi kehidupan bagi manusia
Itulah alam. . .
Namun, sayang . . .
Kini, pandangan itu terhalang oleh bayang kabut
Pikiran ku tak mampu lagi berbayang
mataku tak dapat menahan perihnya
telingaku tak mampu lagi
untuk mendengar suara alam itu . . .
dan kini hatiku tak tertarik lagi padanya
karena rasa ku terhalang,
terhalang oleh bayang kabut
Api telah membara,
di tengah-tengah hutan belantara,
begitu banyak hutan yang musnah
karena kita, manusia . . . .
Tiada yang dapat mengelak
bahwa alam telah rusak . . .
suatu karya indah Ilahi,
yang telah disia-siakan manusia
Di mana peduli kita?
Di mana hati kita?
Dengan mudah buah bibir berbicara,
namun tangan kaki kita hanya terpana,
dan segera melupakannya
Namun,
Jangan sampai mata kita benar-benar buta
jangan sampai telinga kita benar-benar tuli
dan jangan sampai rasa itu benar-benar hilang
hilang melayang dalam bayang-bayang kabut . . .
Tiada dapat yang merubah selain diri kita
hilangkan bayang - bayang kabut, penghalang rasa
Agar mata, telinga dan hati kita kembali hidup
hidup berdampingan dalam kepedulian
Antara alam dan manusia . . .
Langkah kaki ku terhenti,
memandang cahaya mentari, dengan penuh harapan
Kurasakan getaran jiwa, yang juga menanti harap
Mata dan hati yang merindu,
dan diriku menanti perubahan . . .
Seperti yang dulu . . .
Puisi 2:
Tema : Cintai Kebudayaan Bangsa
Aku cinta bangsaku
aku cinta negaraku
begitu luas,
begitu kaya . . .
O, nan indah budayanya
dari Sabang hingga Merauke, tiada duanya
Dengan mata ku memandang,
sebuah tarian, dalam alunan musik yang indah
getaran-getaran jiwa yang terpancar
dengan gerakan-gerakan gemulai
begitu erat maknanya
Sungguh, menunjukkan budaya bangsa
budaya bangsa sebagai jati diri bangsa
sebagai identitas bangsa
namun, tidak sedikit yang telah hilang
hilang termakan zaman . . .
tak sedikit yang telah di ambil
dari budaya kita
Karena itu, cintailah budaya bangsa
lestarikan mereka
agar tetap berada dalam genggaman tangan
tak jatuh karena dibiarkan begitu saja
dan tetap menjadi budaya
sebagai jati diri bangsa.